kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemprov DKI luncurkan lagi APTB


Kamis, 07 Maret 2013 / 15:19 WIB
Pemprov DKI luncurkan lagi APTB
ILUSTRASI. Selasa (19/10) ada tambahan 903 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.236.287 kasus positif Corona.


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pilihan angkutan massal warga pinggiran Ibukota bertambah. Selain moda angkutan kereta, warga bisa memilih angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB). Rute APTB kini menjadi lima rute, seiring dengan pembukaan jalur baru Bogor-Rawamangun.

Rute sepanjang 52 kilometer ini menjadi rute terpanjang angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB) yang beroperasi sejak Maret 2012. Semua rute APTB kini dilayani 53 bus yang beroperasi pukul 05.00 sampai pukul 23.00. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan semua jalur utama dari-ke perbatasan dapat dilayani APTB.

”Ini menjadi alternatif warga perbatasan yang bepergian ke Jakarta. Jika menguntungkan, saya yakin armadanya akan bertambah banyak,” kata Gubernur DKI Joko Widodo seusai meluncurkan APTB Bogor-Rawamangun, Rabu (6/3).

APTB Bogor-Rawamangun terintegrasi dengan transjakarta Koridor IV (Pulogadung–Dukuh Atas) dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Operator PT Sinar Jaya Megah Langgeng mengoperasikan 10 bus—berkapasitas 85 penumpang, 35 duduk-50 berdiri.

Rute APTB Bogor-Rawamangun melewati Terminal Bubulak, masuk Jalan Tol Jagorawi, Cawang, Prumpung, belok kanan melewati Jalan Pemuda, hingga sampai di Rawamangun. Sementara itu, jadwal kedatangan bus diharapkan 30 menit di lima tempat pemberhentian.

Sempat diusir

APTB Rawamangun-Bogor sempat diusir keluar Terminal Bubulak, Kota Bogor, oleh puluhan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas). Bus APTB masuk Terminal Bubulak sekitar pukul 14.00 tanpa penjagaan kepolisian atau penjagaan petugas Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor. Tidak terlihat pula petugas dari perusahaan otobus yang mengelola APTB itu. Namun, puluhan orang dari beberapa ormas sudah berkumpul di dalam terminal.

Saat bus masuk ke dalam terminal, anggota ormas mendekati bus. Salah seorang di antaranya menendang bus. Saat itu, petugas keamanan dari Dewan Pimpinan Cabang Organda Kota Bogor mencegah mereka.

”Mereka minta kalau bus itu tetap di Bubulak, setiap (ormas) supaya pegang. Maksudnya, pegang timer. Nanti ini harus bisa diakomodasi,” kata Ketua DPC Organda Kota Bogor Mochamad Ishak.

Menurut dia, memang ada protes dari beberapa pemilik angkutan kota dan bus, tetapi tidak sampai berkembang menjadi penolakan. Sementara ini, kata dia, APTB akan tetap di Terminal Bubulak. Namun, jika suasana tidak kondusif, APTB akan dipidahkan ke sekitar Terminal Baranangsiang, Bogor.

Beberapa petugas dari manajemen PO pengelola APTB yang ikut dalam bus terlihat bingung melihat aksi anggota ormas tersebut. Sutrisno, pengemudi APTB, mengaku kaget melihat peristiwa itu. Dia tidak berbuat banyak, hanya melihat sampai peristiwa itu berlalu.

Meskipun demikian, sebagian warga merespons positif kehadiran APTB itu. Dinul (25), mahasiswa pascasarjana Institut Pertanian Bogor, langsung naik APTB dari Bogor ke Jakarta.

”Saya setuju kalau APTB masuk ke sini. Jika ada protes, itu biasa di awal-awal. Dulu sewaktu Trans-Pakuan diluncurkan juga sempat ada aksi unjuk rasa menolak. Yang penting komunikasi yang baik dibangun,” katanya.

Ridwan, Kepala Terminal Bubulak pada DLLAJ Kota Bogor, mengaku tidak tahu secara detail mengenai operasional APTB. Dia hanya menerima bus APTB yang masuk atas perintah DLLAJ Kota Bogor. Menurut dia, bus APTB yang masuk Terminal Bubulak masih dalam tahap uji coba.

Penumpang meningkat

Di sejumlah rute APTB yang sudah beroperasi terlihat perkembangan positif. Di Tangerang, perpanjangan rute APTB Tangerang dari Terminal Poris Plawad-Kali Deres-Mal Taman Anggrek berdampak terhadap peningkatan penumpang.

Daya angkut APTB Tangerang sejak diluncukan pada Juni 2012 terus meningkat, kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangerang Facthulhadi. Dari rata-rata 350 orang per hari, kini menjadi 660 orang per hari sejak dilakukan perpanjangan rute per 1 Desember.

Sejauh ini, kata Facthulhadi, ada 8 bus APTB yang beroperasi dan 2 bus lainnya sebagai bus cadangan. Hal ini menandakan masyarakat mulai mengenal dan merasakan manfaat angkutan massal berbasis bus.

Akan tetapi, warga juga mengeluhkan jauhnya terminal APTB yang saat ini berada di Poris Plawad. Pihaknya, hingga kini, masih mengkaji keluhan warga. ”Membangun shelter di tengah kota harus dikaji secara matang karena bisa berdampak mengganggu angkutan kota yang sudah ada,” ungkap Facthulhadi.

Di Ciputat, pengelola APTB jurusan Ciputat-Kota justru menambah jumlah bus mereka untuk melayani jalur tersebut. Manajer APTB PO Bianglala Hadi Suryanto mengatakan, mulai pekan depan, bus yang melayani jalur Ciputat-Kota akan ditambah empat bus, totalnya menjadi 12 bus. Bus tambahan yang kini sedang dipasangi penyejuk udara diharapkan mulai beroperasi pekan depan.

Menurut Hadi, penumpang rute ini terus meningkat. ”Saat ini jumlah penumpang 175-200 orang per bus per hari. Kami yakin akan terus meningkat,” katanya.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×