Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meningkatkan kuota peserta program Kartu Prakerja menjadi 200.000 peserta. Padahal sebelumnya pemerintah hanya menyediakan kuota untuk 164.000 peserta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penambahan kuota ini dikarenakan minat yang sangat besar dari masyarakat.
"Ditambahkan dari 164.000 karena yang mendaftar ini overwhelming, jadi banyak sekali.Ini antusiasmenya besar sekali dan ini dari 34 provinsi se-Indonesia," ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (16/4).
Menurut Airlangga, program ini memang bisa diakses oleh seluruh masyarakat dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama.
Di gelombang I saja, saat ditutup pada Kamis (16/4) pada pukul 16:00 WIB, ada 5,96 juta orang yang mendaftar. Jumlah tersebut sudah melakukan verifikasi melalui email sebanyak 4.42 juta, lalu diverifikasi berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) sebanyak 3,29 juta
Setelah disesuaikan dengan data dari Kementerian dan lembaga terkait, terdapat 2,07 juta yang akan dipilih kembali untuk ikut gelombang I.
Dia menyebut, peserta yang mendaftar berasal dari seluruh provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Namun, pendaftar terbanyak berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten dan daerah-daerah yang tenaga kerjanya banyak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan, hingga UMKM yang kesulitan beroperasi karena pandemi Covid-19.
Untuk program kartu prakerja ini, pemerintah menganggarkan Rp 20 triliun untuk 5,6 juta peserta. Besaran dana yang diterima setiap peserta sebesar Rp 3,55 juta, dimana dana tersebut terbagi atas dana pelatihan Rp 1 juta, insentif sebesar Rp 2,4 juta selama 4 bulan, dan insentif untuk pengisian 3 survei setelah pelatihan sebesar Rp 150.000.
"Ke depan kami akan melakukan review setiap minggu, termasuk kapasitas, mekanisme, sampai metode dana itu masuk ke rekening masing-masing," ujar Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News