CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Peminat membeludak, kuota kartu prakerja gelombang I ditambah jadi 200.000 peserta


Kamis, 16 April 2020 / 19:20 WIB
Peminat membeludak, kuota kartu prakerja gelombang I ditambah jadi 200.000 peserta
ILUSTRASI. (kiri depan ke kanan depan) Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sesmenko Susiwijono dan perwakilan mitra resmi Karu Prakerja memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kanto


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah meningkatkan kuota peserta program Kartu Prakerja menjadi 200.000 peserta. Padahal sebelumnya pemerintah hanya menyediakan kuota untuk 164.000 peserta.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penambahan kuota ini dikarenakan minat yang sangat besar dari masyarakat.

"Ditambahkan dari 164.000 karena yang mendaftar ini overwhelming, jadi banyak sekali.Ini antusiasmenya besar sekali dan ini dari 34 provinsi se-Indonesia," ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (16/4).

Menurut Airlangga, program ini memang bisa diakses oleh seluruh masyarakat dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama.

Di gelombang I saja, saat ditutup pada Kamis (16/4) pada pukul 16:00 WIB, ada 5,96 juta orang yang mendaftar. Jumlah tersebut sudah melakukan verifikasi melalui email sebanyak 4.42 juta, lalu diverifikasi berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) sebanyak 3,29 juta

Setelah disesuaikan dengan data dari Kementerian dan lembaga terkait, terdapat 2,07 juta yang akan dipilih kembali untuk ikut gelombang I.

Dia menyebut, peserta yang mendaftar berasal dari seluruh provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Namun, pendaftar terbanyak berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten dan daerah-daerah yang tenaga kerjanya banyak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan, hingga UMKM yang kesulitan beroperasi karena pandemi Covid-19.

Untuk program kartu prakerja ini, pemerintah menganggarkan Rp 20 triliun untuk 5,6 juta peserta. Besaran dana yang diterima setiap peserta sebesar Rp 3,55 juta, dimana dana tersebut terbagi atas dana pelatihan Rp 1 juta, insentif sebesar Rp 2,4 juta selama 4 bulan, dan insentif untuk pengisian 3 survei setelah pelatihan sebesar Rp 150.000.

"Ke depan kami akan melakukan review setiap minggu, termasuk kapasitas, mekanisme, sampai metode dana itu masuk ke rekening masing-masing," ujar Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×