Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia akan terdongkrak dari pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, ada potensi tambahan pertumbuhan ekonomi dari efek pemilu ini hingga 0,2%.
"Pertumbuhan ekonomi bisa tambah 0,1% hingga 0,2% dari perhelatan pemilu ini," terang David kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).
Ini karena, beberapa komponen produk domestik bruto (PDB) Indonesia juga akan kecipratan dampak pemilu.
Seperti, konsumsi rumah tangga yang merupakan motor penggerak perekonomian Indonesia.
Dari hitungan David, akan ada tambahan pertumbuhan dari pemilu sekitar 0,1% hingga 0,2% terhadap konsumsi rumah tangga.
Ini juga sehubungan dengan beberapa sektor terkait konsumsi rumah tangga yang akan mengalami pertumbuhan.
"Terutama sektor ritel, seperti makanan dan minuman. Ada juga sektor transportasi. Bahkan, media juga memiliki prospek bagus terkait iklan," tutur David.
Baca Juga: Perlambatan Ekonomi China, Lampu Merah untuk Indonesia
Konsumsi lembaga non profit juga digadang akan meningkat. Ini sehubungan dengan para partai politik (parpol) yang menggelontorkan dana untuk kampanye.
Konsumsi pemerintah juga berpotensi meningkat. Pasalnya, pemerintah juga akan menggelontorkan belanja untuk pesta rakyat ini.
Nah, biasanya, ada momen penurunan investasi saat menjelang pemilu. Pasalnya, para calon penanam modal akan menunggu kepastian politik.
Namun, David tak terlalu melihat tren tersebut pada Pemilu tahun depan.
"Kondisi 2024 lebih stabil secara politik. Undang-undang penting sudah diteken, juga banyak investasi berorientasi menengah panjang yang sudah jalan," tandas David.
Baca Juga: Indonesia akan Kena Dampak Perlambatan Ekonomi China, Ini Sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News