Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus waspada terhadap tren melambatnya perekonomian China. Pasalnya China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Abdurrahman menyampaikan, perlambatan ekonomi China bisa mengganggu kinerja ekspor Indonesia. Pasalnya sebanyak 20% ekspor Indonesia diberangkatkan ke China.
“Salah satu negara yang juga punya hubungan kuat dengan Indonesia di mitra dagang adalah China ini juga diperkirakan akan mengalami perlambatan dan ini perlu diwaspadai karena 20% ekspor kita ke China,” tutur Rahman sapaan akrabnya dalam agenda agenda Indonesia Economic Outlook Seminar 2024, Selasa (21/11).
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Cerminkan Daya Tahan di Tengah Risiko Global
Rahman menjelaskan, perekonomian China terus mengalami perlambatan, seperti pada sektor properti yang bermasalah dan kondisi Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke China menurun, setelah adanya Chip X dikeluarkan Amerika Serikat (AS).
“Jadi kalau di AS dan Indonesia lebih banyak didorong konsumsi, tapi ekonomi China lebih banyak di didorong oleh investasi. Dan ini jadi akar persoalan di China karena banyak investasi lari ke sektor properti yang banyak alami krisis,” ungkapnya.
Meski begitu, Rahman menyampaikan, sejauh ini kondisi perekonomian Indonesia masih resilien, meskipun pada kuartal III lalu sempat mengalami perlambatan yakni 4,94%. Salah satunya disebabkan permintaan ekspor yang menurun.
“Ekspor saat ini jadi tantangan karena sampai saat ini terus mengalami kontraksi karena permintaan global melemah,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News