CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

IMF Kerek Outlook Ekonomi China, Berkah Bagi Ekspor Indonesia


Kamis, 09 November 2023 / 15:40 WIB
IMF Kerek Outlook Ekonomi China, Berkah Bagi Ekspor Indonesia
ILUSTRASI. Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) China pada tahun 2023 dan 2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) China pada tahun 2023 dan 2024.

Alasan IMF karena pemerintah China telah menerapkan berbagai kebijakan guna mendukung pemulihan perekonomiannya,

Berdasarkan laporan Article IV Mission, Selasa (7/11), IMF memperkirakan PDB China pada tahun 2023 akan tumbuh sebesar 5,4% pada 2023 serta 4,6% pada 2024. Proyeksi tersebut meningkat 0,4 poin persentase lebih tinggi dibandingkan proyeksi IMF pada Oktober yang lalu.

"Perekonomian China berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target pertumbuhan pemerintah pada tahun 2023, yang mencerminkan pemulihan yang kuat pasca Covid-19," ujar Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath, dikutip Kamis (9/11).

Baca Juga: IMF Kerek Prediksi Pertumbuhan PDB China 2023-2024

Gopinath mengatakan, pertumbuhan ekonomi China yang melambat pada tahun depan kemungkinan besar disebabkan berbagai risiko, seperti penurunan di sektor properti serta lemahnya permintaan eksternal.

"Pada tahun 2024, ekonomi China melambat menjadi 4,6% di tengah berlanjutnya pelemahan pada sektor properti dan melemahnya permintaan eksternal," katanya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, revisi ke atas outlook pertumbuhan ekonomi China tersebut akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, terutama kinerja ekspor Indonesia.

Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa ekspor Indonesia ke China berkontribusi sekitar 23% dari total ekspor Indonesia.

Oleh sebab itu, dengan ekspektasi ekonomi domestik Indonesia yang diperkirakan masih akan solid dan di tengah ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral global pada semester II-2024 juga akan berpotensi mendorong peningkatan investasi.

"Jadi dengan revisi ke atas pertumbuhan ekonomi China tersebut diharapkan dapat membatasi kinerja penurunan ekspor Indonesia mempertimbangkan normalisasi harga komoditas ekspor yang berlanjut kedepannya," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).

Oleh sebab itu, Josua masih optimistis dengan perekonomian Indonesia pada tahun ini maupun pada tahun depan.

Ia memperkirakan, ekonomi Indonesia pada 2023 masih akan tumbuh di level 5,04% hingga 5,07%. Kemudian, pada tahun depan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di angka 5% hingga 5,1%.

Baca Juga: Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk Soal Kondisi Ekonomi Global Terkini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×