Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berlanjut meski kasus keracunan makanan marak terjadi. Untuk mencegah menjadi korban keracunan makanan, kenali ciri-ciri makanan beracun atau terkontaminasi zat berbahaya. Pahami juga pertolongan pertama untuk korban keracunan makanan.
Diberitakan Kompas.com, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan, kasus keracunan MBG hendaknya tidak membuat program tersebut dihentikan. Menurut dia, kasus keracunan MBG semestinya direspons dengan mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan yang ada, bukan menyetop program MBG.
"Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak. Kekurangan yang terjadi itu yang kita perbaiki," ujar Prasetyo di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Prasetyo beralasan, hampir semua dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak melaksanakan SOP, sehingga terjadi banyak kasus keracunan MBG baru-baru ini. "Karena data juga mengatakan bahwa di tempat-tempat yang terjadi permasalahan, hampir semuanya karena tidak menjalankan prosedur seperti yang seharusnya," ujar dia.
Baca Juga: Resmi Dijual Di Bandung, Harga BYD Atto 1 Lebih Mahal Dibanding Jakarta, Cek BYD Lain
Politikus Partai Gerindra ini pun menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya untuk menutup celah-celah yang memungkinkan terjadinya keracunan MBG. "Memang mungkin kita tidak tepat ya menggunakan istilah sempurna, tidak. Tetapi sebanyak mungkin apa yang menjadi celah untuk terjadinya hal yang tidak kita inginkan itu sudah bisa kita antisipasi. Sebagai bentuk dari evaluasi dan perbaikan ke depan," kata dia.
Prasetyo menambahkan, peraturan presiden (perpres) yang mengatur pelaksanaan program MBG bakal rampung dalam sepekan ke depan. Ia mengeklaim, adanya perpres tersebut akan memperbaiki kekurangan MBG.
"Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena perpres belum ada kemudian tidak jalan kan tidak. Jadi kan sudah kami sampaikan bahwa sebenarnya sekarang jalan. Nah perpres ini untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan dari program Makan Bergizi Gratis," kata Prasetyo.
Diketahui, hingga saat ini, 6.457 orang sudah terdampak keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari 6.457 korban keracunan MBG, paling banyak terjadi di Wilayah II atau Pulau Jawa, yakni sebanyak 4.147 orang.
Badan Gizi Nasional (BGN) pun menyoroti banyaknya satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur dalam program MBG yang belum memiliki sanitasi air yang baik.
Mereka meyakini kondisi tersebut menjadi salah satu persoalan yang berpotensi memicu kasus keracunan makanan di sejumlah daerah dalam dua bulan terakhir.
Tonton: Indonesia Jadi Pusat Sampah Plastik, Bioplastik Terurai Alami Bisa Jadi Solusi
Ciri makanan beracun
Dirangkum dari laman Alodokter dan Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, makanan beracun atau terkontaminasi zat berbahaya hanya bisa dipastikan melalui pemeriksaan di laboratorium.
Meski demikian, masyarakat bisa mengenali perubahan fisik makanan untuk mendeteksi makanan beracun pada tahap awal. Berikut beberapa ciri-ciri makanan beracun atau terkontaminasi zat-zat berbahaya:
- Perubahan warna: Terjadi perubahan warna yang tidak biasa, seperti keabu-abuan atau kehijauan, atau warna yang terlalu mencolok dari biasanya.
- Perubahan tekstur: Makanan menjadi lembek, kenyal, atau memiliki tekstur yang tidak seharusnya.
- Pertumbuhan tak biasa: Muncul lendir, jamur, atau tunas dan kecambah pada makanan.
- Kemasan rusak: Kemasan makanan tidak lagi bagus, seperti rusak atau sobek.
- Bau menyengat: Makanan memiliki bau yang tidak alami, seperti bau apek, belerang, cat, atau bau menyengat mirip almond gosong.
Ciri-ciri yang dapat diketahui pada saat seseorang mengalami keracunan adalah jika racunnya Arsenik maka ia menyerang usus yang menyebabkan penderita mengalami diare, pendarahan di ginjal, mual serta muntah. Sedangkan jika akibat keracunan obat maka menyebabkan tubuh menjadi kuning karena menyerang liver serta penderita tidak dapat buang air kecil.
Maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah kenali gejala keracunan seperti kepala pusing, perut mual, badan menjadi dingin dan lemas, biasanya gejala ini muncul beberapa saat setelah makan atau minum sesuatu.
Setelah itu segera minum susu kental atau air mineral sebanyak banyaknya namun dapat diketahui bahwa air kelapa muda telah terbukti memiliki khasiat sebagai penawar dan pengurai zat racun.
Selanjutnya jika ingin muntah segera muntahkan, namun jika tidak beristirahatlah sampai kondisi membaik. Jika ternyata kondisi masih tidak berubah dalam beberapa jam dan menunjukkan gejala yang lebih parah sebaiknya segera ditangani secara langsung oleh ahli medis.
Adapun cara lain mengobati orang yang mengalami keracunan makanan secara alami diantaranya meminum teh, air jahe,memakan kulit delima yang telah diparut halus, lidah buaya yang telah diolah menjadi jus dan yogurt yang dapat menyembuhkan muntah dan sakit perut.
Baca Juga: Jelang Dijual di Indonesia, Cermati Keluhan Pengguna iPhone 17 di Berbagai Negara
Selanjutnya: Veto Valorant: Penjelasan Skill dan Tanggal Rilis Agent Baru ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News