Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengirimkankan tim untuk meneliti kematian ikan di Teluk Lampung akibat populasi fitoplankton khususnya alga merah . Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, tim dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) di Lampung akan mengatasi populasi alga merah itu.
Dengan penelitian ini, Slamet berharap, kerugian pembudidaya ikan kerapu ledakan populasi fitoplankton segera teratasi. Menurutnya, tim BBPBL Lampung telah melakukan langkah untuk mengurangi kematian massal ikan yang dipeliharanya dengan cara mengevakuasi ikan-ikan yang masih hidup ke bak-bak penampungan ikan di darat (hatchery).
Alga Cochlodinium polykricoides atau biasa dikenal sebagai ganggang merah memiliki ciri khas sangat berlendir. Oleh karena itu, bila jumlahnya sangat besar, alga tersebut dapat mengganggu dan menutupi insang ikan, sehingga ikan tidak bisa bernafas.
Sementara peristiwa yang terjadi di Teluk Lampung ini, populasi alga tersebut sampai menutupi perairan, sehingga ikan-ikan yang ada di keramba mati lemas secara massal.
Lampung merupakan salah satu provinsi yang menjadi pusat produksi perikanan budidaya nasional. Beberapa jenis ikan yang diternakkan di daerah ini adalah kerapu, kakap, bawal bintang, patin, gurame, nila, bandeng serta udang.
Pada tahun 2011, total produksi perikanan budidaya lampung mencapai 119.228 ton . Sementara tahun ini sampai triwulan tiga total produksi baru mencapai sekitar 80.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News