kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah targetkan transformasi rastra ke BPNT rampung tahun ini


Rabu, 20 Februari 2019 / 18:13 WIB
Pemerintah targetkan transformasi rastra ke BPNT rampung tahun ini


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengupayakan agar tahun 2019 peneriman Rastra (beras sejahtera) dapat ditransformasikan ke skema Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Menteri Sosial Agus Gumiwang mengatakan jumlah tersebut sekitar 5,3 juta penerima. Tercatat, hingga saat ini penerima BPNT sekitar 10 juta keluarga.

"Sekitar 5,3 juta penerima rastra. Kalau rastra perlahan-lahan kita akan transformasi ke BPNT itu insyaAllah 2019 selesai," terang Agus usai rapat koordinasi di Gedung Kementerian PMK Jakarta pada Rabu (20/2).

Namun untuk daerah yang dianggap masih sulit dalam infrastruktur dan telekomunikasinya masih disiapkan rancangan guna salurkan bantuan sosial tersebut. "Itu suatu hal yang kita putuskan sendiri. Sedang kami susun, peralihan itu akan melalui rapat dengan Ibu Menko PMK. Data kami siapkan pada prisipnya kami yakin 2019 ini akan ditransformasikan ke BPNT kecuali daerah yang sulit. Daerah yang telepon belum masuk sehingga telekomunikasi belum ada, itu bisa diakali dengan non jaringan, itu tantangan teknologi yang kita persiapkan," jelas Agus.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut masih ada sekitar 295 kabupaten yang belum terjamah BPNT. Ke depan pemerintah secara bertahap akan mentransformasikan dari Rastra ke BPNT. "Masih ada 295 kabupaten yang belum BPNT. Yang non BPNT itu masih menggunakan beras. Bisa secara bertahap kita ubah," tambah Moeldoko diwaktu yang sama.

Moeldoko juga menuturkan bahwa memanglah belum semua daerah akan diberlakukan skema BPNT mengingat kondisi infrastruktur wilayah tersebut. "Justru BPNT akan diperluas secara bertahap tapi harus pahami bahwa tidak semua daerah memiliki signal yang bagus, transportasi tetek bengek. E-warung juga belum siap, akhirnya di tetep menggunakan Rastra," terang Moeldoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×