kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Pemerintah Targetkan Luas Tanam 1,3 Juta Hektar pada April 2025


Rabu, 23 April 2025 / 19:23 WIB
Pemerintah Targetkan Luas Tanam 1,3 Juta Hektar pada April 2025
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) mengoperasionalkan alat berat saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Kunjungan Presiden tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan, dan Papua Selatan diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melakukan tanam raya serentak pada April 2025. Hal ini sebagai upaya dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan. 

Kegiatan tanam padi dengan menggunakan teknologi pertanian drone ini secara langsung dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Sumatra Selatan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa tanam raya kali ini dilakukan secara serentak di 160 kabupaten di seluruh Indonesia. 

Mentan menargetkan luas tanam selama April 2025 mencapai 1,3 juta hektare dengan estimasi produksi mencapai 7,5 juta ton gabah. 

“Insyaallah produksinya kita target 7,5 juta ton. Kalau menjadi beras itu 3,5 sampai 4 juta ton. Di mana kebutuhan per bulan hanya 2,5 juta ton,” ujar Amran di Sumatra Selatan, Rabu (23/4).

Baca Juga: Produksi Padi Januari-April 2025 Diprediksi Capai 24,22 Juta Ton

Selain itu, Amran menyampaikan bahwa serapan beras sampai dengan bulan April menjadi yang tertinggi selama satu dekade. 

"Kita pecah rekor hari ini 3 juta ton dan ini tertinggi selama 20 tahun, bahkan di atas 20 tahun. Tapi data yang kami terima, yang kami dapatkan adalah 20 tahun tertinggi selama 20 tahun stok gudang 3 juta ton lebih. Juga jagung demikian produksi jagung kita cukup tinggi. Insyaallah dengan tanam serempak hari ini kami yakin produksi ke depan lebih tinggi," jelas Amran.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan optimisme tinggi terhadap keberhasilan program tanam serentak ini. Dia meyakini swasembada pangan dapat segera tercapai. 

“Artinya sampai 2026 kalau normal saja kita tidak perlu impor lagi. Kalau bahasa terangnya berarti kita yang tadinya 4 tahun, 3 tahun, 2 tahun sampai April kita sudah bisa swasembada,” kata Zulhas.

Baca Juga: Wajib Beli Gabah Rp 6.500, Menko Zulhas Ancam Penggilingan Padi Swasta yang Bandel

Ia juga mendorong adanya program tanam kedua meskipun perbaikan irigasi di beberapa titik masih berjalan. 

Dengan dukungan cuaca yang diperkirakan tidak akan mengalami kemarau panjang, Menko Zulhas menargetkan produksi pangan 2025 akan melimpah dan stabil.

"Kalau tanam ini digerakkan lagi, irigasi selesai, kemudian tahun ini juga menurut BMKG itu tidak akan ada kemarau yang panjang, maka saya meyakini produksi kita akan berlimpah beras. Jadi kita akan panen besar tahun ini," ujar Zulhas.

Baca Juga: Prabowo Tanam Padi Pake Drone di Sumsel, Diklaim Mampu Tingkatkan Produksi 25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×