kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Tambah Suntikan Modal BUMN Rp 12,1Triliun Tahun Depan


Minggu, 10 September 2023 / 14:40 WIB
Pemerintah Tambah Suntikan Modal BUMN Rp 12,1Triliun Tahun Depan
ILUSTRASI. Kemenkeu dan Panja A Badan Anggaran DPR RI menyepakati tambahan PMN kepada BUMN pada tahun depan.ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Panja A Badan Anggaran DPR RI menyepakati tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun depan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, suntikan modal kepada BUMN pada tahun depan nilainya mencapai Rp 30,7 triliun. Anggaran tersebut meningkat Rp 12,1 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 18,6 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

"Untuk investasi BUMN dinaikan dari Rp 18,6 triliun menjadi Rp 30,7 triliun. Ada kenaikan Rp 12,1 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Kamis (7/9).

Baca Juga: Kemenkeu dan Banggar Sepakat Tambahan Belanja Negara Rp 21 Triliun untuk Pos Ini

Sri Mulyani bilang, penambahan anggaran sebesar Rp 12,1 triliun tersebut diperuntukkan untuk perusahaan karya pelat merah, yakni PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 6,1 triliun dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 6 triliun.

Kendati begitu, bendahara Negara tersebut memastikan bahwa komposisi pembiayaan non utang RAPBN 2024 tetap sama, lantaran tambahan PMN senilai Rp 12,1 triliun tersebut bersumber dari cadangan pembiayaan investasi yang dialihkan ke PMN.

"Komposisinya saja yang berubah dalam pembahasan Panja A. Tidak ada perubahan total yaitu Rp 176,2 triliun, namun komposisi berubah dari cadangan pembiayaan dari Rp 25,8 triliun dinaikkan menjadi PMN pada BUMN sebesar Rp 12,1 triliun sehingga total PMN BUMN menjadi Rp 30,7 triliun, sedangkan cadangan pembiayaan turun menjadi Rp 13,7 triliun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×