kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Erick Thohir Ajukan PMN Rp 57,9 Triliun Untuk Modal BUMN di 2024


Selasa, 06 Juni 2023 / 17:31 WIB
Erick Thohir Ajukan PMN Rp 57,9 Triliun Untuk Modal BUMN di 2024
Menteri BUMN Erick Thohir berbincang dengan media di Jakarta, Rabu (3/5/2023). Erick Thohir Ajukan PMN Rp 57,9 Triliun Untuk Modal BUMN di 2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai untuk sejumlah BUMN pada tahun 2024.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ada 8 BUMN yang diajukan untuk PMN dengan total sebesar Rp 57,9 triliun. PMN ini nantinya akan digunakan untuk tambahan investasi dan operasional perusahaan, serta untuk menuntaskan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

“Kami mengajukan PMN untuk tahun 2024 yang sebenarnya kami meminta untuk tambahan PMN di tahun ini. Namun, Kementerian Keuangan mengakumulasinya di PMN tahun 2024. Makanya, kalau kita lihat angkanya PMN tahun 2024 berubah tadinya Rp 33,9 triliun menjadi Rp 57,9 triliun,” tutur Erick saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/6).

Baca Juga: Suntikan Modal ke Waskita Karya Masih Ditahan

PMN yang sebelumnya diajukan untuk bisa cair di 2023 di antaranya, PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp 12,5 triliun, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebesar Rp 8 triliun, dan IFG (Bahana Pembinaan usaha Indonesia) sebesar Rp 3,56 triliun, sehingga total mencapai Rp 24 triliun.

“Sebenarnya  ada usulan yang sudah disepakati waktu itu untuk PMN tambahan PMN tahun ini, yakni usulan IFG sebesar Rp 3,56 triliun, karena sitaan dari kejaksaan tidak bisa berupa cash, dan masih barang. Ada juga untuk Wijaya Karya, dan Hutama Karya, tetapi dari Kemenkeu ini dimasukkan untuk 2024,” jelasnya.

Kemudian, total PMN yang diusulkan untuk tahun depan di antaranya, PT PLN (Persero) sebesar Rp 10 triliun, PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp 10 triliun, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sebesar Rp 4 triliun, IFG sebesar Rp 3 triliun, Industri Kereta Api (INKA) sebesar Rp 3 triliun, Rekayasa Industri (Rekin) sebesar Rp 2 triliun, dan ID Food sebesar Rp 1,9 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap agar tambahan PMN 2023 tersebut, diharapkan bisa cari pada awal tahun 2024. Tambahan PMN ini khususnya untuk Wijaya Karya (WIKA) dan Waskita Karya.

Baca Juga: Restrukrisasi Utang, Begini Efeknya ke Kinerja Waskita Karya (WSKT)

“Kami mengajukan PMN ini untuk menyelesaikan beberapa ruas tol Waskita melalui Hutama Karya. Jadi, ada ada ruas tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) dan Kayu Agung Palembang Betung (Kapal Betung) yang kita rencanakan saat ini untuk disuntik PMN melalui HK. Tidak menutup kemungkinan, kita akan ada penambahan apabila kebutuhan restrukturisasi meningkat,” jelasnya.

Dia menjelaskan, sebagai PMN tambahan 2023 yang diharapkan cair diawal 2024, kebutuhan PMN WIKA sebesar Rp 8 triliun, akan digunakan untuk memperkuat modal perseroan yang memang saat ini sedang mengalami restrukturisasi keuangan.

Lebih lanjut, selain PMN tunai, Kementerian BUMN juga mengajukan PMN non tunai dengan total sebesar Rp 673,36 miliar untuk penguatan struktur modal. 

Baca Juga: Sebanyak 182 Investor Minat Berinvestasi di IKN

PMN ini rencananya akan diberikan kepada PT Len Industri (Defend ID) sebesar Rp 649,23 miliar, dan untuk PT. Varuna Tirta Prakasya (Persero) sebesar Rrp 24,13 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×