kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah siapkan Rp 50 triliun genjot pertanian


Kamis, 12 Maret 2020 / 17:38 WIB
Pemerintah siapkan Rp 50 triliun genjot pertanian
ILUSTRASI. Petani memanen padi dengan menggunakan mesin potong padi modern di area persawahan Desa Biara Timur, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Aceh, Senin (9/3/2020). Sebagian petani di kawasan itu mulai memilih menggunakan mesin pemotong padi modern karena


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 50 triliun untuk menggenjot sektor pertanian. Bujet tersebut akan disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar program tersebut dapat dimanfaatkan oleh petani. "Buat sebuah proposal bisnis yang baik. Kebutuhan berapa miliar, berapa triliun tapi benar-benar itu sebuah pekerjaan yang dimanajemeni dengan cara modern dan kalkulasi yang baik," ujar Jokowi di Istana Negara, Kamis (12/3).

Pengerjaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan ke depan. Sektor produksi seperti pertanian memang menjadi fokus penyaluran KUR mengingat selama ini didominasi oleh sektor perdagangan.

Baca Juga: Virus corona menyebar ke berbagai negara, ekspor produk China kian terancam

Total penyaluran KUR tahun 2020 sebanyak Rp 190 triliun. Oleh karena itu penyaluran khusus untuk pertanian cukup menjadi penyaluran yang tinggi.

"Kami akan arahkan ke sistem klaster dan kelompok agar impactnya lebih besar," terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong sistem klaster untuk pertanian. Klaster dapat dimanfaatkan untuk menjaga harga komoditas pertanian.

Saat ini pemerintah telah memiliki pembagian klaster dalam sektor pertanian. Namun, belum dapat diimplementasikan karena ada hambatan dalam mengarahkan petani untuk memproduksi sesuai klaster.

"Tidak semudah itu, petani kalau dia lihat satu berhasil dia beramai-ramai di situ," jelas Syahrul.

Oleh karena itu peran kelompok tani diperlukan untuk mendorong arah komoditas. Selain manajemen komoditas, manajemen pasar juga perlu dilakukan untuk menjaga harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×