Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih menaruh perhatian serius terkait perkembangan kondisi keamanan di Mesir hingga saat ini. Meskipun keadaan sudah tidak segenting beberapa hari sebelumnya, tapi pemerintah Indonesia telah mempersiapkan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Mesir, bila sewaktu-waktu kondisi darurat dan harus ada evakuasi terhadap WNI.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Djoko Suyanto saat ditemui di Kantor Presiden, Rabu (21/8). "Sampai sekarang memang belum ada opsi untuk evakuasi, tapi tidak ada salahnya kalau persiapan evakuasi telah kita susun," ujar Djoko.
Djoko sendiri telah meminta KBRI di Mesir untuk mendata jumlah WNI yang mendesak untuk dievakuasi bila kondisi di Mesir semakin memburuk. Dari hasil pendataan sementara, jumlah WNI yang terdaftar di KBRI di Mesir saat ini sebanyak 5.026 orang, dimana sebanyak sekitar 4.700 atau 90% berada di Kairo.
Nantinya, pihak pertama dan yang prioritas dievakuasi adalah mereka yang sangat membutuhkan atau WNI yang tinggal di wilayah rawan bahaya, termasuk di Kairo. Langkah-langkahnya juga tidak akan jauh berbeda ketika pemerintah mengevakuasi WNI kala Mantan Presiden Mesir Mubarak jatuh.
Polanya, pemerintah akan menyewa pesawat dari Indonesia atau dari Mesir. Nantinya akan dilihat pesawat mana yang paling cepat. Rencananya beberapa pesawat seperti Airline, Garuda dan maskapai asing lainnya bisa segera digunakan untuk evakuasi begitu diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News