Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah berencana mengelurkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk antisipasi bahaya banjir yang kemungkinan mengancam Indonesia. Kecemasan pemerintah tersebut cukup beralasan mengingat kondisi iklim saat ini yang sudah memasuki musim hujan.
"Nanti secara nasional, menteri terkait harus menyiapkan semacam instruksi. Hal ini sebagai langkah antisipasi mengurangi risiko," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kantor Presiden, Jumat (25/11).
Merujuk prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pemerintah perlu mewaspadai kondisi cuaca di 2012 mendatang. BMKG meramal, curah hujan akan semakin tinggi. Bukan tidak mungkin kondisi itu akan menyebabkan bencana banjir. "BMKG telah mengeluarkan stament awal tahun depan ada sesatu yang harus diantisipasi," katanya.
Langkah yang dilakukan SBY merupakan antisipasi bencana di dalam negeri. Pasalnya, bencana banjir kini masih melanda sejumlah negara Asia Tenggara. Sebut saja Thailand yang sampai saat ini masih kesulitan mengatasi banjir yang akhirnya menggangu pergerakan ekonomi negeri Gajah Putih itu.
"Banjir yang di Thailand itu saya pernah bicara pada rekan-rekan. Ini puluhan tahun tidak terjadi, ini membuat pertanian drop, akibatnya ekonomi jatuh," katanya.
SBY sendiri memberikan antensinya pada Ibu kota Jakarta. Mengingat provinsi ini telah menjadi langganan banjir saban tahunnya.
Tidak heran, kini pemerintah mulai menyiapkan dana kontijensi untuk menghadapi kondisi ketidakpastian, terutama untuk antisipasi bencana banjir dan bencana ekonomi akibat krisis ekonomi yang melanda benua Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News