kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Pemerintah siap ladeni interpelasi DPR soal Corby


Selasa, 29 Mei 2012 / 19:10 WIB
Pemerintah siap ladeni interpelasi DPR soal Corby
ILUSTRASI. BTS dan BLACKPINK masuk nominasi di?Nickelodeon Kids' Choice Awards tahun 2021.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah siap meladeni rencana pengajuan interpelasi DPR terkait keputusan pemberian grasi alias pengurangan masa hukuman kepada terpidana narkotika asal Australia, Schapelle Corby.

"Ini proses politik, mari kita lihat perjalanannya di parlemen. Jadi demokrasi bukan berarti harus selalu menganulir kewenangan-kewenangan lembaga yang lain," kata Menteri koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, Selasa (29/5).

Djoko menegaskan, pemerintah memiliki alasan kuat untuk mengeluarkan kebijakan tersebut. Mengacu pada undang-undang dasar 1945 pasal 14, Presiden punya kewenangan untuk memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.

Tidak hanya itu, grasi dan rehabilitasi diputuskan Presiden setelah melalui pertimbangan Mahkamah Agung (MA). Tidak terkecuali dalam kasus Corby. "Jadi meskipun di dalam UUD 45 mensyaratkan pertimbangan MA, tapi beliau juga mendengarkan saran dan opini dari yang lain," lanjut Djoko.

Djoko menuturkan, grasi tidak hanya diberikan kepada Corby semata. Ada warga negara asing lainya yang juga menerima grasi. Presiden juga kerap meminta pemerintah lain memberikan pengampunan bagi warga negara Indonesia.

Selain langkah interpelasi, pemerintah pun bersiap menghadapi upaya hukum melalui pengadilan tata usaha negara (PTUN) yang diajukan Granat. "Mari kita ikuti saja. Tapi juga harus dilihat, kewenangan memberikan grasi melekat pada presiden," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×