kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah serahkan KUR pengering padi kepada Gapoktan


Kamis, 13 Desember 2018 / 17:42 WIB
Pemerintah serahkan KUR pengering padi kepada Gapoktan
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyerahkan KUR Pengering Padi


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MALANG. Pemerintah menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pengering Padi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kamis (13/12), di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Pembiayaan atas alat pengering padi ini diberikan lantaran minimnya jumlah alat pengering (dryer) yang dimiliki oleh penggilingan skala kecil.

"KUR dryer sangat penting karena dengan penggunaan dryer dapat mengontrol tingkat kekeringan padi dan mempertahankan kualitas output dengan baik. Dengan begitu, beras yang dihasilkan memiliki kualitas tidak hanya medium, tetapi juga premium,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara Penyerahan KUR Pengering Padi dan Gerakan Mengawal Musim Tanam, Kamis (13/12), di di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, seperti dikutip dari keterangan resminya.

Penyaluran KUR dryer ini menggunakan skema pembiayaan KUR Kecil dengan plafon diatas Rp 25 juta sampai Rp 500 juta. Fasilitas ini dapat digunakan untuk membiayai pembelian dryer buatan dalam negeri, khususnya bed dryer dengan kisaran harga Rp 141 juta atau vertical dryer buatan dalam negeri di kisaran harga Rp 425 juta, ditambah dengan alat-alat penunjang lainnya, seperti pengayakan dan bangunan.

Darmin mengatakan, fokus pemerintah untuk KUR petani menjadi salah satu hasil evaluasi pemerintah atas penyaluran KUR ke sektor yang produktif, salah satunya adalah sektor pertanian.

Adapun, program KUR kali ini menggunakan sistem kartu agar bisa diketahui akuntabilitas dari pinjaman tersebut dan kegiatan debitur bisa terekam dengan jelas.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, dryer ini penting untuk wilayah Jawa Timur karena Maret-April sekitar 63% pasokan padi memiliki kandungan air yang cukup tinggi 18%-19%. "Tapi, padi yang bisa diproses untuk penggilingan hanya 45%. Ini membuat produksi beras pada musim panen menjadi kurang," ujar dia.

Secara statistik, dari total 182.000 penggilingan padi di Indonesia, sekitar 94% atau 172.000 penggilingan padi dikategorikan sebagai penggilingan skala kecil. Sedangkan, sisanya merupakan penggilingan besar dan penggilingan sedang.

Di sisi lain, penggilingan padi kecil memiliki persoalan saat panen karena 95% penggilingan kecil tidak memiliki dryer sehingga tidak dapat menjaga kualitas beras. Hal ini menyebabkan petani menyimpan gabah dengan kondisi yang masih kurang kering dengan kisaran kadar air 17% - 18%.

Dengan begitu, pasokan dryer sangat diperlukan untuk meningkatkan skala produksi sektor pertanian itu sendiri.

Adapun, Menko Darmin menyerahkan KUR pengadaan dryer kepada 20 debitur senilai Rp 5,02 miliar melalui tiga penyalur KUR, yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×