kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.638   35,00   0,21%
  • IDX 8.132   14,13   0,17%
  • KOMPAS100 1.117   -1,57   -0,14%
  • LQ45 784   -1,63   -0,21%
  • ISSI 287   0,81   0,28%
  • IDX30 411   -1,20   -0,29%
  • IDXHIDIV20 464   -2,95   -0,63%
  • IDX80 123   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 133   -0,10   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,81   -0,63%

Pemerintah Serahkan 6 Smelter Sitaan Kasus Tambang Ilegal di Kawasan PT Timah


Senin, 06 Oktober 2025 / 13:21 WIB
Pemerintah Serahkan 6 Smelter Sitaan Kasus Tambang Ilegal di Kawasan PT Timah
ILUSTRASI. Penyerahan aset barang rampasan negara (BRN) berupa 6 smelter yang terbukti melakukan aktivitas tambang ilegal di kawasan PT Timah.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan aset barang rampasan negara (BRN) berupa 6 smelter yang terbukti melakukan aktivitas tambang ilegal di kawasan PT Timah, Kepulauan Bangka Belitung. 

Penyerahan aset dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Jaksa Agung kepada Wakil Menteri Keuangan, dilanjutkan dari Wakil Menteri Keuangan kepada CEO Danantara, dan akhirnya dari CEO Danantara kepada Direktur Utama PT Timah Tbk. 

Prabowo menyebut nilai dari 6 smelter yang berhasil disita dan diserahkan mencapai Rp6 hingga Rp7 triliun. Nilai tersebut belum termasuk tanah jarang (rare earth/monasit) yang nilainya bisa jauh lebih besar.

Baca Juga: Indonesia Hands Over Seized Tin Assets to State Miner PT Timah

"Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati enam sampai tujuh triliun. Tapi, tanah jarang yang belum diurai, mungkin nilainya lebih besar, sangat besar, tanah jarang. Monasit ya, monasit itu satu ton itu bisa ratusan ribu dolar, 200.000 dolar," ungkap Prabowo dalam keterangan resminya, Senin (6/10/2025). 

Sementara itu, Prabowo bilang total kerugian negara akibat kegiatan tambang ilegal di kawasan PT Timah ini telah mencapai sekitar 300 triliun rupiah. Jumlah yang mencerminkan besarnya kebocoran kekayaan negara yang harus segera dihentikan.

“Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total 300 T. Kerugian negara sudah berjalan 300 triliun, ini kita berhentikan,” tegas Presiden.

Baca Juga: Prabowo Sebut Telah Menutup 1.000 Tambang Timah Ilegal di Babel

Selain smelter, terdapat beberapa aset lain yang turut dirampas, antara lain: 

  • 108 unit alat berat;
  • 99,04 ton produk kristal Sn (cristalyzer);
  • 94,47 ton crude tin dalam 112 petakan/balok;
  • Aluminium 15 bundle (15,11 ton) dan 10 jumbo bag (3,15 ton);
  • Logam timah Rfe 29 bundle (29 ton);
  • Mess karyawan 1 unit;
  • Kendaraan 53 unit;
  • Tanah 22 bidang seluas 238.848 m²;
  • Alat pertambangan 195 unit;
  • Logam timah 680.687,6 kg;
  • Uang tunai yang telah disetorkan ke kas negara senilai Rp202.701.078.370, USD3.156.053, JPY53.036.000, SGD524.501, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840.

Selanjutnya: Ketua KPK: Pengembalian Uang Terkait Kasus Kuota Haji 2024 Hampir Rp 100 Miliar

Menarik Dibaca: Promo Dunkin DD Card Tiap Senin Selama Oktober, Paket 1/2 Lusin Donuts Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×