Reporter: Hans Henricus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BOGOR. Pemerintah tengah merancang masterplan enam koridor pembangunan ekonomi. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menyampaikannya kepada publik pada Februari nanti.
Selanjutnya, akan ada Peraturan Presiden (Perpres) guna mengatur kebijakan pembangunan ekonomi itu. "Perpres akan terbit akhir Februari," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, Kamis (30/12).
Cuma, pada Januari nanti akan ada sosialisasi kepada para gubernur. "Karena menurut kita semua harus terlibat," kata Hatta.
Hatta menjamin, masterplan koridor ekonomi akan rinci menjelaskan mengenai pengembangan sektor apa saja dalam enam koridor itu. Sebab, semua sumber daya alam yang ada di dalam enam koridor itu menjadi penggerak utama (prime mover) pertumbuhan ekonomi. "Jadi kita bangunkan klusternya, kita jadikan industri manufakturnya," kata Hatta.
Dia mencontohkan, sektor yang akan dikembangkan misalnya industri strategis seperti baja dan tekstil, alas kaki. Kemudian, membangun kluster seperti industri baja tidak hanya di Banten tetapi juga akan dikembangkan di Kalimantan.
Sebab, memiliki sumber daya alam untuk bahan baku pembuat baja. "Tadinya diekspor ke China, nanti kita bangun pabrik bajanya," kata politisi Partai Amanat Nasioal itu.
Kemudian, sektor pertanian seperti pengembangan kelapa sawit. Menurut Hatta, akan dibangun kluster industri kelapa sawit di Sumatera.Hatta menambahkan, Kementerian Koordinator Perekonomian menjadi penanggungjawab pembangunan enam koridor ekonomi itu.
Sekadar informasi, enam koridor ekonomi ini merupakan pembangunan berbasis wilayah dengan membangun pusat ekonomi baru di tanah air. Enam koridor, yaitu Sumatera dan Jawa Barat bagian utara, bagian timur Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan timur Jawa plus Bali dan Nusa Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News