Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum mau mengubah asumsi makro ekspor impor tahun depan meski neraca perdagangan defisit pada Juli lalu. Agus beralasan tidak ada asumsi yang terkait dengan neraca perdagangan.
Untuk tahun depan, pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%. Untuk menompang target pertumbuhan ekonomi itu, pemerintah mematok asumsi ekspor barang dan jasa sebesar 8,3%. Asumsi ekspor itu lebih kecil dibandingkan asumsi impor barang dan jasa yang ditetapkan 9,3%.
Berdasarkan asumsi ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida S. Alisyahbana meramalkan potensi defisit semakin besar. Untuk Juli ini, Badan Pusat Statistik sudah mencatat ada defisit sebesar US$ 128,7 juta.
Namun, Agug mengatakan, pemerintah akan terus menggenjot ekspor tahun depan terutama dari gas. "Untuk minyak bumi, kita masih impor," katanya. Dia juga berharap ekspor non migas juga meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News