kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah Perlu Tingkatkan Serapan Tenaga Kerja dari Investasi yang Masuk


Rabu, 01 Mei 2024 / 17:11 WIB
Pemerintah Perlu Tingkatkan Serapan Tenaga Kerja dari Investasi yang Masuk
ILUSTRASI. Penyerapan Tenaga Kerja: Suasana di sebuah perusahaan di Jakarta, Jumat (12/01/2024). Pemerintah menargetkan penyerapan tenaga kerja melalui investasi pada 2024 mencapai 1,4 juta orang. Target tersebut didasari pada asumsi investasi selama kuartal I - kuartal III/2024 bisa tumbuh moderat sekitar 6,6% dan rata-rata penyerapan tenaga kerja per Rp1 triliun investasi mencapai 1.270 orang. KONTAN/Baihaki/12/01/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah perlu terus menggenjot realisasi investasi agar bisa menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja baru. Pasalnya meskipun kontribusi investasi ke tenaga kerja sudah mengalami pertumbuhan yang cukup baik, namun serapannya belum maksimal mengurangi angka pengangguran.

Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi kuartal pada I-2024 mencapai Rp 401,5 triliun. Realisasi investasi ini menyerap 547.419 tenaga kerja baru di Indonesia.

Baca Juga: BKPM: Sebanyak 547.419 Tenaga Kerja Baru Terserap pada Kuartal I-2024

Ekonom dari Center of reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, meski serapan tenaga kerja tersebut terbilang tinggi, namun jika dibandingkan dengan angka pengangguran berdasarkan data terakhir (BPS Agustus 2023) sebesar 7,86 juta, serapan tenaga kerja tersebut hanya mengurangi sekitar 5% hingga 6% terhadap total pengangguran saja.

“Artinya meskipun kontribusi dari realisasi investasi itu pertumbuhannya relatif tinggi, namun secara kontribusi terhadap serapan tenaga kerja dari angka pengangguran saja itu menurut saya masih punya ruang untuk ditingkatkan,” tutur Yusuf kepada Kontan, Rabu (1/5).

Ia menyebut, tingkat pengangguran terbuka (TPT) bisa turun asalkan pemerintah bisa menjaga pertumbuhan ekonomi berada dikisaran 5% an. 

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai dikisaran 5% an, maka angka pengangguran berpotensi turun dikisaran 5% hingga 5,25%.

Adapun berdasarkan data BPS Agustus 2023, TPT mencapai atau mencapai 5,32%. Angka pengangguran ini turun sebesar 0,54% dibanding Agustus 2022.

Baca Juga: Unit Pendidikan Kemenperin Aktif Jalin Kemitraan Strategis dengan Industri

Meski begitu, proyeksi penurunan TPT tersebut kata Yusuf, banyak disumbang oleh pekerja di sektor informal, sehingga tidak sepenuhnya disumbang oleh realisasi investasi yang mengalami peningkatan, namun juga berasal dari aktivitas perekonomian di sektor informal.

Sehingga aktivitas perekonomian di sektor informal juga bisa didorong agar menjadi salah satu faktor penurunan pengangguran di tahun ini.

“Apalagi di momentum Ramadan kemarin kalau kita perhatikan beberapa sektor informal terutama di perdagangan di pasar-pasar besar terutama itu terlihat ramai, dan ini juga di support dari indeks penjualan riil yang pada bulan Maret itu diproyeksikan tumbuh sekitar 4% secara bulanan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, serapan tenaga kerja sebesar 547.419 orang yang berasal dari realisasi investasi pada kuartal I 2024 merupakan serapan paling tinggi sepanjang sejarah.

“Ini penciptaan lapangan kerja paling tinggi dalam sejarah realisasi investasi,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Senin (29/4).

Baca Juga: Ini Tuntutan Buruh pada May Day 2024

Adapun dari 547.419 tenaga kerja baru tersebut, paling banyak berasal dari investasi Penyertaan Modal Asing (PMA) sebanyak 328.073 tenaga kerja. Realisasi investasi yang berasal dari PMA sebesar Rp 204,4 triliun, tumbuh 15,5% YoY.

Kemudian, sebanyak 219.346 tenaga kerja berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Nilai investasi dari PMDN realisasinya mencapai Rp 197,1 triliun, tumbuh 29,7% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×