kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah pantau WNI yang tengah dalam perjalanan umrah


Jumat, 28 Februari 2020 / 08:12 WIB
Pemerintah pantau WNI yang tengah dalam perjalanan umrah
ILUSTRASI. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua kanan) didampingi Menteri Agama Fachrul Razi (kiri), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri), dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) memberikan keterangan pers seusai mengg


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi telah meminta kepada duta besar (dubes) Indonesia di wilayah Timur Tengah untuk terus memantau kemungkinan warga negara Indonesia (WNI) yang terhenti perjalanan umrahnya pada saat transit dan juga berkoordinasi dengan maskapai maupun travel biro masing-masing.

“Jadi teman-teman tadi sudah dibahas juga dengan Presiden, intinya pertama kita dapat memahami keputusan, kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk sementara,” ujar Menlu menjawab pertanyaan wartawan di halaman Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (27/2) dilansir dari laman Setkab.

Baca Juga: Arab Saudi tangguhkan visa umrah, pemerintah siapkan langkah lindungi jamaah

Kata penghentian sementara izin untuk melakukan ibadah umrah, lanjut Menlu, beberapa kali ditekankan oleh Duta Besar Arab Saudi saat bertemu sebelum menuju ke Istana.

Menlu menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia juga memahami bahwa kebijakan itu juga diambil demi menjaga kesehatan umat dalam konteks yang lebih besar. Sesuai hasil pembicaraan dengan Duta Besar Arab Saudi tadi siang, lanjut Menlu, kebijakan ini berlaku segera setelah diumumkan.

“Tentunya karena sifat kesegeraan ini kan ada dampaknya, dampak terhadap warga negara kita, karena pada saat diumumkan ada sebagian dari warga negara kita yang juga saya kira warga negara dari banyak negara yang sudah terlanjur terbang,” kata Menlu.

Untuk itu, Menlu telah menyampaikan apakah dimungkinkan untuk yang sudah terbang dan akan segera mendarat dapat diperkenankan untuk umrah walaupun ada pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur yang ada.

Baca Juga: Arab Saudi tangguhkan visa, berapa sebenarnya jumlah jemaah asal Indonesia?

“Tetapi sekali lagi kita belum mendapatkan informasi per saya berangkat ke sini. Karena sekali lagi kalau dia memberlakukan itu kepada Indonesia berarti juga harus memberlakukan kepada negara lain. Tetapi saya kira permintaan kita cukup bisa dipahami karena mereka sudah terlanjur ada di dalam pesawat,” tambah Menlu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×