kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pemerintah Optimistis Rupiah Bakal Menguat di Tahun Depan


Jumat, 18 Agustus 2023 / 18:06 WIB
Pemerintah Optimistis Rupiah Bakal Menguat di Tahun Depan
ILUSTRASI. Pemerintah mematok, rata-rata nilai tukar rupiah di tahun 2024 sebesar Rp 15.000 per dolar AS


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diyakini akan menguat pada tahun 2024, dibandingkan pergerakannya di tahun 2023.

Pemerintah mematok, rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2024 sebesar Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Proyeksi itu lebih baik dari rata-rata nilai tukar pada tahun ini yang sebesar Rp 15.100 per dolar AS.

Dalam buku II Nota Keuangan RAPBN 2024, pemerintah menyebut, penguatan nilai tukar rupiah pada tahun depan didukung oleh perbaikan kondisi ekonomi domestik.

Plus, kinerja dan kondisi pasar keuangan dan pasar modal akan berjalan lebih baik, sehingga mendorong kepercayaan asing dan mendukung arus modal masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Paling Lemah di Asia, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.290 Per Dolar AS Jumat (18/8)

Pada saat yang sama, adanya perbaikan dan pengembangan kinerja sektor riil dan industri akan membuka peluang masuknya investasi asing langsung (FDI) dan mendorong ekspor Indonesia.

Inflasi pun diyakini akan melandai dan terjaga, sehingga ada kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter.

Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap waspada adanya risiko yang membayangi pergerakan nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, masih terdapat risiko yang di antaranya datang dari pelonggaran kebijakan moneter global yang lebih lambat dari perkiraan, ini yang akan menambah gejolak pasar modal Indonesia.

Kemudian, perbaikan ekonomi yang terjadi juga bisa mendorong impor yang besar, sehingga mengurangi daya dukung neraca perdagangan dan transaksi berjalan pada Neraca Pembayaran Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×