Reporter: Adi Wikanto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pemerintah rupanya bersikukuh ingin menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada 2011 mendatang. Ini karena, anggaran subsidi listrik makin terbatas, sementara beban pun terus bertambah. Pemerintah memang memberikan iming-iming janji kenaikan tersebut tidak akan merugikan masyarakat kecil.
Berdasar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 subsidi listrik hanya dianggarkan Rp 41,02 triliun. Ini terdiri dari kebutuhan subsidi berjalan Rp 36,44 triliun dan kekurangan subsidi tahun 2009 sebesar Rp 4,58 triliun. Anggaran tahun depan ini jauh lebih kecil dari anggaran subsidi berjalan tahun 2009 yang mencapai Rp 37,8 triliun.
Di sisi lain, sepanjang tahun, kebutuhan untuk subsidi listrik terus bertambah. Darwin Zahedy Saleh bilang, kebutuhan subsidi listrik pada tahun 2011 mendatang mencapai Rp 49,14 triliun. "Dengan anggaran yang terbatas, mau tak mau kita harus menaikkan TDL," kata Zahedy saat rapat kerja dengan Komisi VII, Senin (30/8).
Ini lantaran, penggunaan listrik makin bertambah sepanjang tahun. Diperkirakan, pertumbuhan penjualan listrik mencapai 7,4%. "Agar kebutuhan subsidi tidak defisit, maka TDL harus naik 15%," kata Zahedy. Namun ia menjanjikan, kenaikan TDL tersebut tidak akan merugikan rakyat kecil karena penggunaan dana subsidi tersebut akan diarahkan agar tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News