kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemerintah merilis global bond US$ 4 miliar


Selasa, 05 Desember 2017 / 10:07 WIB
Pemerintah merilis global bond US$ 4 miliar


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan surat berharga negara (SBN) berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) atau global bond sebesar US$ 4 miliar.

Penerbitan ini dilakukan dalam rangka kebijakan pre-funding, yaitu melakukan penerbitan obligasi negara pada akhir tahun 2017 guna menjamin ketersediaan anggaran pada awal 2018.

Penerbitan global bond kali ini juga merupakan penerbitan global bond pertama kalinya yang didaftarkan pada otoritas modal AS atau Securities and Exchange Commission (SEC), yaitu dengan format SEC-Registered Standalone.

Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip dari website Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, penerbitan global bond tersebut terdiri dari tiga seri. Yaitu, seri RI0123 dengan tenor lima tahun sebesar US$ 1 miliar, seri RI0128 dengan tenor 10 tahun sebesar US$ 1,25 miliar, dan seri RI0148 dengan tenor 30 tahun sebesar US$ 1,75 miliar.

Menurut pemerintah, penerbitan global bond kali ini mendapatkan perinfkat investment grade dari tiga lembaga pemeringkat internasional utama. Penerbitan ini juga sekaligus dalam rangka memanfaatkan momentum sebelum adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The Fed.

"Dengan melakukan transaksi pada minggu pertama bulan Desember, Pemerintah memanfaatkan momentum strategis sebelum adanya potensi kenaikan tingkat suku The Fed," bunyi keterangan resmi tersebut yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (5/12).

Sementara itu, format SEC-Registered Standalone memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk dapat mengembangkan dan memperluas basis investor serta meningkatkan kepercayaan investor. Dengan transaksi ini juga membuka kesempatan bagi Pemerintah untuk menyiapkan SEC-Registered Shelf, untuk akses pasar yang lebih efisien di masa yang akan datang.

Adapun final pricing (yield) untuk tenor lima tahun sebesar 3%, tenor 10 tahun 3,55%, dan tenor 30 tahun sebesar 4,4%. "Yield 3% untuk tenor lima tahun dan 4,4% untuk tenor 30 tahun merupakan terendah yang pernah diperoleh pemerintah untuk tenor-tenor tersebut," tambah keterangan itu.

Namun, nominal penerbitan sebesar US$ 4 miliar merupakan salah satu terbesar yang pernah dilakukan, seperti halnya penerbitan di Januari 2014 dan Januari 2015.

Kemenkeu juga mencatat, final orderbook mencapai lebih dari 120, 130 dan 150 investor untuk masing-masing tenor lima tahun, 10 tahun dan 30 tahun. Hal itu menunjukkan permintaan yang beragam dari berbagai wilayah dan jenis investor.

Untuk Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah ANZ, Citigroup, Deutsche Bank, Goldman Sachs (Singapore) Pte dan PT Mandiri Securities, serta bertindak sebagai co-Managersadalah PT Bahana Sekuritas, PT. Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×