kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah menyiapkan dana Rp 3,8 triliun bantu PDAM berkinerja kurang sehat & sakit


Jumat, 29 Januari 2021 / 06:20 WIB
Pemerintah menyiapkan dana Rp 3,8 triliun bantu PDAM berkinerja kurang sehat & sakit


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan terdapat 148 perusahaan daerah air minum (PDAM) memiliki kinerja kurang sehat dan sakit. Hal ini didapat setelah dilakukan penilaian kinerja pada tahun 2020.

Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Yudha Mediawan mengatakan, pengembangan PDAM memiliki prospek yang baik. PDAM berpotensi menjadi perusahaan daerah yang bonafit jika dikelola dengan baik. Dia mengimbau agar pengelolaan PDAM tidak dikaitkan dengan adanya politisasi atau sangkut paut politik yang bisa berdampak kurang baik terhadap PDAM tersebut.

Dia menambahkan, alokasi anggaran untuk membantu PDAM kurang sehat dan sakit tahun ini hampir Rp 4 triliun. "Itu ada kriterianya, jadi total untuk PD air minum (kurang sehat dan sakit) Rp 3,8 triliun. Itu untuk air minum, tapi lokusnya kan tersebar tergantung fiskal, jadi DAK DAU itu kan tergantung fiskal. Kalau fiskalnya rendah, dia dapat besar dan juga dari kapasitas yang ada di situ," kata Yudha, Kamis (28/1).

Baca Juga: Prospek menjanjikan, bisnis penyediaan air masih diminati oleh emiten-emiten ini

Yudha mengatakan, upaya yang dilakukan untuk membantu PDAM antara lain dengan memberikan bantuan perluasan sambungan rumah supaya dapat meningkatkan pendapatan PDAM tersebut. Kemudian dari sisi tarif, pihaknya menyarankan agar ada selisih antara biaya produksi dan biaya penjualan agar PDAM tersebut dapat berkelanjutan dan tidak merugi.

Kementerian PUPR juga mengingatkan agar PDAM mengantisipasi terjadinya kebocoran. Baik yang disebabkan faktor teknis dan non teknis. PUPR juga melakukan pelatihan dan bimbingan teknis terkait tata kelola manajemen yang baik. "Kemudian juga yang idle capacity-nya kami dorong untuk dimaksimalkan," ucap dia.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Rudie Kusmayadi mengatakan, pihak Perpamsi terus mengupayakan adanya pola kemitraan untuk membantu PDAM yang berkinerja kurang sehat dan sakit. Yakni dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang diberikan PDAM besar kepada PDAM yang kecil atau PDAM yang berkinerja kurang sehat dan sakit.

Baca Juga: Tahun depan, pemerintah bangun 120.776 SR jargas di 21 Kabupaten/Kota

"Kita telah melakukan sejak tahun 2011, (ada) 70 kemitraan besar dengan (PDAM) yang dibantu. Sekitar 85% berhasil dari yang tidak sehat menjadi sehat karena langsung memberikan praktik kepada teman-teman yang kurang memahami," ujar Rudie.

Sebagai informasi, berdasarkan baseline data tahun 2020 yaitu dari 387 BUMD Air Minum (PDAM) yang dinilai, terdapat 239 (62%) BUMD Air Minum yang berkinerja sehat dan ada 148 (38%) BUMD Air Minum yang masih memiliki kinerja kurang sehat dan sakit.

Baca Juga: Pemerintah resmikan proyek SPAM senilai Rp 1,2 triliun di Lampung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×