kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah mengantisipasi kelangkaan bahan pangan


Kamis, 19 Januari 2012 / 15:37 WIB
Pemerintah mengantisipasi kelangkaan bahan pangan
ILUSTRASI. Produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diperkirakan turun tahun ini.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah mengantisipasi stabilitas stok bahan pangan dan gejolak perekonomian pada 2012 ini. Salah satu isu besarnya adalah ketahanan pangan.

Wakil Presiden Boediono menyatakan, ketersediaan pangan sangat menentukan untuk melewatkan tahun 2012 dengan baik. Karena itu, dia meminta semua pihak yang bertugas dan berwenang memantau ketersediaan pangan dan memantau pergerakan harga harian.

"Gunakan statistik harga sebagai pegangan. Ini sangat penting karena jangan sampai analisis harus menunggu data supply-demand yang seringkali datangnya terlambat, ketika peristiwa kelangkaannya sudah terjadi," katanya di hadapan pejabat pemerintah yang mengikuti rapat kerja, Kamis (19/1).

Untuk mengatasi kelangkaan, Boediono meminta pemerintah daerah tidak ragu memanfaatkan stok cadangan bahan pangan. Dengan demikian berharap, harga dan pasokan bahan pangan bisa stabil.

Boediono juga menyebutkan ada empat isu lain yang menjadi penentu keberhasilan pemerintah tahun 2012 ini. Pertama, isu stabilitas ekonomi dan politik. Menurutnya, isu tersebut penting untuk menjamin berlangsungnya kegiatan perekonomian. "Dalam menjaga stabilitas erat kaitannya dengan masalah penegakan hukum dan menjaga ketertiban umum," ujarnya.

Kedua, isu lapangan pekerjaan terutama untuk kelompok usia muda di bawah 30 tahun. Boediono mengatakan, penduduk berusia muda di berbagai negara biasanya mencapai separuh dari tingkat pengangguran. "Mereka ini harus mendapat perhatian karena seperti yang dialami di Afrika Utara pengabaian terhadap kelompok usia muda ini bisa menimbulkan dampak serius," katanya.

Boediono menegaskan pemerintah daerah harus memiliki program-program lapangan kerja khusus bagi mereka yang di bawah 30 tahun. Salah satu caranya memanfaatkan Balai-balai Latihan Kerja yang digandeng dengan industri dan dunia usaha sehingga mampu memasok tenaga kerja sesuai kebutuhan.

Ketiga, isu tata kelola pemerintahan. Boediono menganggap tata kelola pemerintahan menjadi penentu kemajuan ekonomi suatu bangsa.

Keempat, isu kemiskinan. Boediono meminta seluruh aparat pemerintah daerah bergabung dalam jaringan kerja penanggulangan kemiskinan yang sudah dibentuk mulai dari tingkat pemerintah nasional hingga provinsi dan segera dibentuk di setiap kabupaten /kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×