kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi IV desak pembentukan BUMN Pangan skala raksasa


Senin, 16 Januari 2012 / 10:18 WIB
Komisi IV desak pembentukan BUMN Pangan skala raksasa
ILUSTRASI. 10 Universitas swasta terbaik di Indonesia, kualitasnya tidak kalah dengan PTN.


Reporter: Eka Saputra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anggota DPR Komisi IV Ma'mur Hasanuddin menegaskan, mega proyek untuk membentuk korporasi pangan yang dihembuskan Kementerian BUMN perlu mendapatkan dukungan berbagai pihak.

Ma'mur melihat, upaya mewujudkan BUMN Pangan skala raksasa, akan menjadi bukti nyata kinerja seorang menteri yang berpihak pada rakyat. “Kinerja menteri akan lebih manfaat pada hasil nyata yang dapat dirasakan oleh rakyat banyak, bukan sekedar citra merakyat yang ingin dilekatkan pada publik,” tuturnya (16/1).

DPR sendiri sangat berharap banyak kepada pemerintah, melalui Menteri BUMN, agar perusahaan raksasa pengelola pangan dapat segera direalisasikan. Harapan ini begitu besar mengingat tantangan negara paling mendasar di tahun 2012 ini berupa persoalan pangan dan energi.

Ma'mur juga meminta kepada Menteri BUMN, agar BUMN raksasa bidang pangan yang akan dibentuk jangan hanya sekedar melihat aspek produksi saja. BUMN pangan ini harus mampu menjadi lembaga operator yang berfungsi sebagai stabilisasi harga pangan utama di tingkat nasional. Dengan demikian, perusahaan tersebut juga dapat menangani masalah distribusi dan keamanan pangan yang menjadi akar masalah pangan saat ini.

Saat ini, operator distribusi ada di tangan Bulog. Namun, menurutnya, banyak pihak yang pesimistis dengan kinerja Bulog mengingat begitu banyak masalah yang ditimbulkan akibat ketidakmampuan menyerap beras petani dan perilaku hobi impor yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan. “Hanya orang-orang yang telah merasakan manisnya getah Bulog saja yang ingin lembaga ini tetap dipertahankan fungsinya seperti saat sekarang,” cetusnya.

Ma'mur mengatakan, Bulog memang memiliki infrastruktur yang paling lengkap. Jika ingin ada perubahan, hendaknya dilakukan reformasi total
manajemen Bulog mulai dari komisaris hingga seluruh direksinya yang kemudian dimerger dengan BUMN pangan yang akan dibentuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×