kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah langsung distribusikan 2 juta vaksin Pfizer ke 12 provinsi


Senin, 11 Oktober 2021 / 12:52 WIB
Pemerintah langsung distribusikan 2 juta vaksin Pfizer ke 12 provinsi
ILUSTRASI. Indonesia kembali kedatangan 2.000.700 vaksin Pfizer pada Minggu (10/10).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali kedatangan 2.000.700 vaksin Pfizer pada Minggu (10/10). Vaksin dalam bentuk jadi ini akan langsung didistribusikan ke 12 provinsi.

"Pembelian vaksin ini untuk menjaga stok vaksin di tanah air. Saat ini vaksin yang diterima Indonesia 280.527.920 vaksin baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi, Senin (11/10).

Dia menjelaskan, vaksin tiba melalui dua bandara, yakni Soekarno-Hatta dan Juanda Jawa Timur. Vaksin yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta akan didistribusikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Riau, Dinkes Jambi, Dinkes Bengkulu, Dinkes Riau, Dinkes Sumatra Utara, Dinkes Aceh, Dinkes Nusa Tenggara Timur, Dinkes Kalimantan Selatan, Dinkes Nusa Tenggara Barat, Dinkes Gorontalo, dan Dinkes
Jawa Barat. Adapun yang melalui Bandara Juanda akan didistribusikan ke Dinkes Jawa Timur.

Baca Juga: Sebagian masyarakat masih enggan menerima vaksinasi Covid-19

Nadia menambahkan, pemerintah terus mengoptimalkan percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar.

"Pemerintah terus berupaya keras dalam mengamankan stok vaksin dan mempercepat distribusinya ke seluruh Indonesia termasuk distribusi yang dikirimkan langsung ke provinsi untuk memperpendek rantai distribusi dan mempercepat akses serta pemerataan berbagai jenis/merek vaksin bagi seluruh masyarakat," kata Nadia.

Masyarakat diimbau untuk segera mendapatkan vaksinasi, dan tidak perlu pilih-pilih vaksin. Pemerintah telah memastikan bahwa semua vaksin yang digunakan aman dan berkhasiat.

Baca Juga: Kini ada 10 vaksin yang digunakan di Indonesia, 1 vaksin diberikan 3 kali suntikan

Seiring upaya percepatan vaksinasi, pemerintah juga meminta agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. "Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari Covid-19 pada saat kita melakukan aktivitas di ruang publik," kata Nadia.

Bagi daerah yang masih tergolong rendah cakupan vaksinasi, pemerintah terus mendorong adanya percepatan dan perluasan program vaksinasi terutama untuk kelompok masyarakat rentan seperti kelompok lansia.

Sebagai informasi masih ada beberapa daerah yang rendah cakupannya baik untuk vaksinasi dosis satu maupun dosis dua untuk lansia, seperti di Sumatra Barat, Aceh, Papua, dan Maluku Utara.

“Saya berharap strategi dapat disusun sesuai dengan permasalahan atau hambatan yang spesifik di masing-masing wilayah untuk meningkatkan cakupan pada kelompok rentan ini berdasarkan ketersediaan vaksin di daerah masing masing,” pungkas Nadia.

Baca Juga: Tetap wajib disiplin 3T dan 5M, vaksinasi Covid-19 perlu dukungan bersama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×