kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah kesulitan minta tambahan kuota jamaah haji 2011


Senin, 30 Mei 2011 / 22:44 WIB
Pemerintah kesulitan minta tambahan kuota jamaah haji 2011
ILUSTRASI. Dari kiri ke kanan:Bpk RM Sjariffudin - komisaris Bpk Daniel Budidharma - Wakil Presiden Komisaris Bpk Ir. Rachmat MS, MBA - Presiden Komisaris Bpk Wikan Aryono - Presiden Direktur Bpk Tan Hendra Jonathan - Direktur Bpk Hendrik Atmaja - Direktur


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kabar buruk bagi calon jemaah haji yang masih masuk dalam daftar tunggu. Pemerintah sudah tidak lagi menemukan cara untuk menaikkan kuota haji, selain menunggu adanya izin dari pemerintah Arab Saudi. Sebab, Pemerintah Arab Saudi memiliki keterbatasan kemampuan untuk melayani permintaan dari berbagai negara yang jumlahnya jutaan.

Menteri Agama Surya Darma Ali mengatakan sejauh ini, permintaan Indonesia untuk menaikkan kuota haji menjadi 138.000 jamaah atau satu per 1000 dari jumlah penduduk Indonesia belum disetujui pemerintah Arab Saudi. "Padang Arafah dan Mina juga tidak bertambah, sedangkan jemaah haji bertambah. Mereka takut tidak bisa terlayani," ujarnya.

Indonesia meminta tambahan kuota sebesar 28.000 jemaah dari 211.000 pada 2010 menjadi 138.000 jamaah di 2011. Tapi permintaan itu baru disetujui sebesar 10.000, sehingga kuota haji Indonesia menjadi 221.000 jamaah. Kuota ini belum mampu mengatasi daftar tunggu jemaah. "Daftar tunggu kita ini ada yang sampai 12 tahun,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VIII Ahmad Zainuddin mengatakan, mestinya pemerintah tetap melancarkan lobi-lobi ke pemerintah Arab Saudi dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) agar dapat menaikan kuota haji. Sebab ada beberapa negara yang mendapat kuota lebih dibandingkan permintaan.

"Malasiya misalnya, mendapat kuota 26 juta padahal jumlah penduduknya tidak semua penduduknya muslim,"ujarnya. Malasiya bahkan juga mendapatkan tambahan kuota 10.000 jemaah. Artinya, sudah melampaui jumlah penduduknya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×