kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah kejar dividen interim dari Freeport


Kamis, 17 April 2014 / 16:19 WIB
Pemerintah kejar dividen interim dari Freeport
ILUSTRASI. Pahami 4 Cara Menggunakan Sleeping Mask dengan Benar di Sini


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kegagalan mengantongi dividen dari Freeport, rupanya tak membuat pemerintah putus asa. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memastikan, pihaknya akan tetap berusaha mengejar setoran dari perusahaan tambang itu.

“Kita usahakan yang lain-lain, nanti bisa tidak (dari) dividen interim,” kata Dahlan seusai menggelar rapat pimpinan pagi ini, Kamis (17/4).

Sayangnya, meski mengaku masih akan mencoba mengajukan permintaan dividen interim, tetapi ia tak terlalu yakin hal itu akan dikabulkan Freeport.

Ia mengaku tak berdaya, karena saat ini posisi kepemilikan saham pemerintah di sana hanya sebesar 9,3% saja. Menurutnya, dengan jumlah tersebut tidak akan membuat pemerintah bisa mengambil keputusan.

“Mereka bisa ambil keputusan tanpa kita karena saham pemerintah yang hanya 9% ini,” imbuhnya.

Seperti diketahui, tahun ini PT Freeport Indonesia tidak membagikan dividen karena kinerja kurang baik akibat turunnya volume penjualan tembaga dan emas.

Meski berhasil meraup untung sekitar Rp 6 triliun tapi perusahaan lebih memfokuskan dana tersebut untuk keperluan internal.

Keputusan tersebut salah satunya berdampak pada gagalnya pemenuhan target dividen BUMN. Dividen yang semula diincar RP 40 triliun akhirnya hanya bisa terpenuhi sekitar Rp 38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×