kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah kebut penerbitan SUN


Selasa, 21 April 2015 / 18:33 WIB
Pemerintah kebut penerbitan SUN
ILUSTRASI. Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah terus mengebut penerbitan Surat Utang Negara (SUN). Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, per 14 April 2015, realisasi penerbitan SUN sudah sebesar Rp 191,44 triliun atau setara 42,37% dari target bruto sepanjang 2015 ini.

Ditambah dengan hasil lelang sukuk Selasa (21/4), maka realisasi penerbitan SUN sepanjang 2015 telah mencapai Rp 196,16 triliun atau setara 43,41%. Pemerintah tengah front loading penerbitan SUN dengan target 63,4% pada semester I tahun ini.

Analis BNI Securities, I Made Adi Saputra mengatakan realisasi tersebut juga menunjukkan bahwa pemerintah tengah menghindari potensi kenaikan yield pasca Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunganya (fed fund rate). Sehingga cost of fund penerbitan pada saat sekarang akan lebih rendah.

Menurut Made, realisasi penerbitan tersebut akan menjadi lebih besar jika pemerintah memastikan penerbitan SUN berdenominasi asing yakni global sukuk, euro bond dan samurai bond dilaksanakan pada semester I 2015.

Analis Millenium Danatama Indonesia, Desmon Silitonga menambahkan realisasi yang begitu besar sepanjang 2015 ini juga disebabkan ekspektasi penerimaan pajak akan berada di bawah target. “Melihat kondisi penerimaan pajak tahun ini akan short fall (di bawah target) lagi yang membuat pemerintah aktif menerbitkan SUN,” ujar Desmon.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×