Reporter: Martina Prianti | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Kementerian Koordinator Perekonomian menjamin, ke depan pembangunan ekonomi bakal lebih merata. Hal tersebut menyusul dibuatnya komitmen peningkatan layanan transportasi bagi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik dalam program 100 hari.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, agar disparitas ekonomi antardaerah tidak terlampau besar, dibutuhkan konektivitas yang baik antarpulau di Indonesia. "Bayangkan karena tidak terlalu terhubung, ke Papua misalnya harga bensin menjadi Rp 20.000 per liter dan semen Rp 1 juta per sak karena konektivitas menjadi vital," ucap Hatta, akhir pekan lalu.
Hatta melanjutkan, pemerintah tengah membuat cetak biru alias rencana kebijakan mengenai hal itu. "Pulau terluar tidak boleh terisolir, pulau terdepan tidak boleh terisolir, dan harus dikembangkan aktivitas perekonomian daerah tersebut. Karena itu, basic infrastruktur harus dikembangkan," paparnya.
Menurut Hatta, bila sarana transportasi sudah memadai, ekonomi lokal di daerah yang dimaksud dapat dikembangkan. Terkait pengembangan transportasi, dalam program 100 hari juga disebutkan adanya peningkatan kapasitas jalan lintas di Sumatra dan Sulawesi sepanjang 695 kilometer. Rencana tersebut sebagai bagian dari pembangunan jalan lintas Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sepanjang 19.370 kilo meter yang ditargetkan selama lima tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News