Reporter: Diade Riva Nugrahani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SURABAYA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan, penerapan National Single Window (NSW) atau sistem pelayanan penanganan dokumen kepabeanan dan perizinan ekspor-impor melalui satu jendela bisa meningkatkan nilai ekspor-impor dalam lima tahun ke depan.
"Melalui NSW, kami berusaha mengurangi sebesar mungkin beban pada dunia usaha dan memberikan fasilitas untuk menyelenggarakan kegiatan secara aman dan pasti untuk perbaikan iklim investasi," ujar Sri Mulyani.
Pengenalan sistem yang membuat interaksi aparat dan pelaku usaha seminimal mungkin ini, diharapkan bisa memberikan suasana kondusif bagi perekonomian Indonesia. "Itu prioritas kami hingga lima tahun yang akan datang," ujar Sri.
Peluncuran implementasi tahap keempat sistem NSW ini merupakan bagian dari penerapan sistem NSW Impor secara mandatori dan penerapan terbatas ekspor. Pemerintah sendiri telah memilih sekitar 15 perusahaan importir yang melakukan aktivitas ekspor terbesar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam hal ini.
Selain itu, Sri Mulyani juga menjelaskan, hingga Juni 2009 tercatat sebanyak 2.600 importir dan 3.600 eksportir yang secara aktif melakukan aktivitas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Perak. Nilai ekspor dan impor melalui pelabuhan ini pada Periode Juli 2008 sampai Juni 2009 mencapai US$ 13 miliar dengan nilai impor mencapai US$ 9,7 miliar.
Ketua Pelaksana Harian Tim Persiapan NSW Eddy Putra Irawady mengatakan, secara umum pelaksanaan implementasi NSW satu, dua dan tiga sudah berjalan sesuai target yang direncanakan. "Sudah sesuai target dari aspek teknis, proses bisnis, legal maupun tingkat kepuasan pengguna jasa NSW," ujar Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News