Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah mengaku sudah mendengar soal pemberitaan dari salah media asing Al Jazeera yang menyebutkan bahwa ada sejumlah purnawirawan jenderal berencana menggulingkan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya mendengar berita dan informasi itu sepuluh hari lalu. Tanya mereka, jangan ke saya. Jangan saya yang menanggapi," kata Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Rabu (23/3).
Menurutnya, pemberitaan ini hanya mengada-ada. Pasalnya, sejauh ini pemerintah sudah mengembangkan demokrasi. “Ya, aya aya wae lah. Kita kan sudah mengembangkan demokrasi di negara kita. Tahapan demokrasi sudah ditentukan dan itu diatur oleh undang-undang. Kesepakatan kita dalam meneruskan tahapan-tahapan demokrasi dengan DPR melalui platform politik. Ya kita ikuti saja tahapan demokrasi itu. Demokrasi kita menuju kematangan. Jadi, kalau disana sini masih ada yang kurang kita ikuti proses itu,” ujarnya.
Seperti diketahui, Al Jazeera melaporkan sejumlah jenderal purnawirawan diam-diam mendukung kelompok garis keras untuk menghasut kekerasan agama di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menggoyang kekuasaan SBY. SBY dianggap terlalu lemah dan terlalu reformis.
Koresponden Al Jazeera di Jakarta Langkah Vassen yang mengutip keterangan Ketua Gerakan Reformasi Islam Chep Hernawa mengatakan, masalah Ahmadiyah muncul karena ketidaksukaan para purnawiranan jenderal kepada SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News