kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah harap konsumsi listrik meningkat berkat stimulus keringanan tagihan


Selasa, 18 Agustus 2020 / 17:23 WIB
Pemerintah harap konsumsi listrik meningkat berkat stimulus keringanan tagihan
ILUSTRASI. Warga mememriksa meteran kebutuhan listrik di rumah susun Petamburan, Jakarta, Jumat (7/8/2020). Pemerintah memproyeksikan realisasi subsidi listrik bakal membengkak dari yang sudah direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 20


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Guna memperbaiki konsumsi listrik nasional, pemerintah kembali menggelontorkan stimulus keringanan tagihan listrik yang kali ini ditujukan ke pelanggan sosial, bisnis, industri, hingga layanan khusus mulai bulan Juli sampai Agustus 2020. Stimulus ini menyasar 1.255.906 pelanggan dengan total kebutuhan anggaran untuk stimulus tersebut sebesar Rp 3,07 triliun.

Bentuk kebijakan ini adalah pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum dan biaya beban atau abonemen. “Kebijakan stimulus ini diarahkan sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional,” kata Hendra dalam webinar, Selasa (18/8).

Baca Juga: Faisal Basri: Turunkan Dulu Covid, Baru Perbaiki Ekonomi

Stimulus ini dinilai cukup krusial mengingat selama pandemi Covid-19 kegiatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis dan industri mengalami penurunan. Akibatnya, pemakaian energi listrik mereka di bawah ketentuan rekening minimum 40 jam nyala.

Hendra yakin, stimulus ini mampu mendongkrak kembali kegiatan operasional dan produksi dari para pelaku bisnis dan industri, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan lagi konsumsi listrik secara nasional.

“Momentum kenaikan konsumsi listrik masih ada, apalagi bulan Juli lalu sudah melampaui level psikologis yaitu 20 TWh. Ini merupakan level yang menjadi tren bulanan di tahun-tahun sebelumnya,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×