Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah menggelar pertemuan dengan panglima angkatan bersenjata negara ASEAN di Istana Merdeka. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan acara itu untuk mempererat kerjasama dalam bidang militer.
Dia membantah jika acara tersebut untuk menggalang pembentukan Pakta Pertahanan Militer ASEAN. "Kami tidak mengenal pakta militer. Makanya pertemuan pagi ini bukan pertemuan yang membicarakan hal-hal formal," jelasnya.
Purnomo menjelaskan, pakta pertahanan militer tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Sebab, dia mengatakan, Indonesia melaksanakan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif sesuai UUD 1945. "Kerjasama kami lakukan sejauh kerjasama itu tidak bersifat kohesif untuk kerjasama pertahanan militer," paparnya.
Bukan hanya itu. Purnomo menambahkan, anggota ASEAN akan mempertahankan konsensus bahwa kerjasama militer tidak akan mengarah pada pembangunan pakta pertahanan. Menurutnya, kerjasama militer selama ini bertujuan menjaga stabilitas keamanan di kawasan. "Kami bersedia ikut serta memikirkan bagaimana solusi, misalnya agar Laut Cina Selatan menjadi kawasan damai dan stabil," ujarnya.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menambahkan tujuan jamuan santap pagi Presiden dengan panglima angkatan bersenjata ASEAN hanya untuk mempererat hubungan sesama anggota ASEAN. Terlebih posisi Indonesia selaku Ketua ASEAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News