kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Pemerintah gandeng GE untuk listrik di daerah


Selasa, 20 Oktober 2015 / 13:12 WIB
Pemerintah gandeng GE untuk listrik di daerah


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima petinggi General Electric Company di Istana Negara, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, hadir Chief Executive Officer (CEO) GE Hendrik Sartiago.

Sementara Presiden Jokowi didampingi Meneteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Usai pertemuan, Sudirman menjelaskan, GE tertarik bekerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kerjasama itu terkait pembangunan fasilitas listrik di daerah-daerah timur Indonesia.

"Jadi mau membangun distributed gas turbine untuk wilayah timur," kata Sudirman, Selasa (20/10) di Istana Negara, Jakarta.

Sudirman memandang GE sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan teknologi yang cukup kuat. Sudirman  yakin, dengan kemampuannya itu, dalam sembilan GE bisa membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 1.000 Megawatt (MW).

Kerjasama itu nantinya tidak akan langsung dilakukan dengan PLN, namun dengan anak usahanya. Harapannya, dengan kerjasama ini bisa mempercepat elektrifikasi yang ingin dicapai pemerintah.

Namun Sudirman masih enggan menyebutkan nilai investasi dari kerjasama ini. Sebab, kata Sudirman, hal ini terkait kepentingan korporasi dan merupakan tanggung jawab kementerian lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×