Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Eric menambahkan, pemerintah juga dapat mengubah komposisi SBN yang terlalu berat di dalam denominasi rupiah. Tujuannya, agar volatilitas rupiah bisa dikendalikan.
Namun demikian, Eric mengatakan pemerintah memiliki pertimbangannya sendiri dalam menentukan pilihan.
Baca Juga: Gubernur BI optimistis cadev bisa naik jadi US$ 125 miliar pekan depan, ini sebabnya
Sebagai informasi, dalam perencanaan penerbitan SBN tahun ini, pemerintah menetapkan porsi SBN domestik berkisar 82%-86% dari total penerbitan SBN bruto yang mencapai Rp 735,52 triliun.
Porsi penerbitan SBN rupiah ditargetkan sebesar 77,56%, sedangkan pinjaman dalam negeri sebesar 0,4%. Sementara itu, rencananya pemerintah hanya akan menerbitkan SBN valuta asing (valas) dengan porsi sekitar 14%-18% dari total SBN bruto, sedangkan porsi pinjaman luar negeri sekitar 6,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News