Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kemungkinan akan melaksanakan prefunding di akhir tahun ini sebagai strategi pembiayaan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Rencananya, prefunding tersebut dilakukan dengan membuka opsi penerbitan surat berharga negara (SBN) pada kuartal keempat 2021.
Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, prefunding di akhir tahun 2021 diperkirakan masih akan dilakukan oleh pemerintah melalui private placement atau penerbitan kepada investor tertentu.
“Hal ini terefleksi dari kebijakan pemerintah dalam melakukan pembatalan lelang sejak bulan November 2021, padahal realisasi dari pembiayaan masih relatif rendah,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin, (8/11).
Baca Juga: Pemerintah kemungkinan akan melakukan prefunding untuk APBN 2022
Di satu sisi, Josua bilang, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dari pemerintah masih relatif tinggi. Pada September 2021, SILPA masih tersisa sekitar Rp 169,9 triliun, yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) Rp 97,5 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp 45,23 triliun.
Akan tetapi, menurut dia prefunding diperlukan agar proses pemulihan ekonomi dapat lebih cepat tercapai di awal tahun 2022 nanti. Prefunding diperkirakan merupakan private placement untuk seri SBN valas, dan bukan rupiah.
Baca Juga: Pemerintah batalkan enam lelang SBN di sisa tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News