kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.455   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Pemerintah cari terobosan untuk atasi tantangan yang dihadapi industri


Senin, 06 Desember 2021 / 15:20 WIB
Pemerintah cari terobosan untuk atasi tantangan yang dihadapi industri
ILUSTRASI. Pemerintah mencari terobosan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi industri.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan terus berupaya mencari terobosan dan solusi terhadap tantangan yang dihadapi dunia industri. Seperti soal pasokan bahan baku dan bahan penolong, infrastruktur, utilitas, ketersediaan tenaga ahli, tekanan produk impor, limbah B3, kebutuhan sektor industri kecil dan menengah (IKM), logistik sektor industri, serta penguatan basis data sektor industri.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko Cahyanto mengatakan, beberapa terobosan kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah.

“Di antaranya penetapan harga gas bumi sebesar US$ 6 untuk tujuh sektor industri, penyediaan SDM industri yang kompeten melalui program vokasi 3 in 1 yang didukung kurikulum berbasis industri serta fasilitas Super Tax Deduction,” ujar Eko, Senin (6/12). 

Baca Juga: Kemenperin sebut 6 merek ini penuhi TKDN 25% dan bisa ikut e-pengadaan

Terobosan lain, kata Eko, pemerintah akan membangun platform digital untuk pelaku IKM, kebijakan substitusi impor 35% pada tahun 2022, pengelolaan limbah B3 menjadi non-B3, dan kemudahan perizinan lingkungan hidup penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib.

Kemudian, peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), penguatan basis data industri melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), serta menciptakan sistem konektivitas melalui platform National Logistic Ecosystem (NLE).

Eko mengajak peran pemangku kepentingan untuk berasama-sama menciptakan industri dan kawasan industri yang berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan menerapkan teknologi industri 4.0.

“Sehingga pendalaman struktur industri melalui hilirisasi dan penguatan rantai pasok serta substitusi impor dapat tercapai demi terwujudnya Indonesia sebagai negara industri tangguh pada tahun 2035,” kata Eko.

Baca Juga: Kinerja ekspor produk dari kawasan ekonomi khusus (KEK) terus meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×