kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.436   -120,00   -0,72%
  • IDX 7.047   6,64   0,09%
  • KOMPAS100 1.025   3,65   0,36%
  • LQ45 798   1,33   0,17%
  • ISSI 222   1,00   0,45%
  • IDX30 416   1,01   0,24%
  • IDXHIDIV20 492   0,85   0,17%
  • IDX80 115   0,39   0,34%
  • IDXV30 117   0,54   0,46%
  • IDXQ30 136   0,16   0,12%

Pemerintah Buka Wacana Ekspor 2.000 Ton Beras ke Malaysia pada Tahun 2025


Jumat, 16 Mei 2025 / 05:05 WIB
Pemerintah Buka Wacana Ekspor 2.000 Ton Beras ke Malaysia pada Tahun 2025
ILUSTRASI. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memberi sinyal Indonesia akan ekspor beras ke Malaysia sebanyak 2.000 ton pada tahun ini. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memberi sinyal Indonesia akan ekspor beras ke Malaysia sebanyak 2.000 ton di tahun ini. 

Sudaryono mengatakan bawah pihaknya telah bertemu dengan Menteri Pertanian Malaysia membahas terkait kuota, standar hingga harga beras terkait rencana ekspor ini. 

"Kemarin sih yang dibahas mungkin sekitar 2.000 ton ekspor, karena Malaysia juga ngambil dari banyak tempat," kata Sudaryono saat melakukan kunjungan di SPP Perum Bulog di Karawang, Kamis (15/5). 

Namun, Sudaryono belum menjelaskan detail kapan rencana ekspor ini mulai dilakukan. Yang terang, beras yang akan di ekspor bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog. 

Baca Juga: Cadangan Beras Pemerintah Capai 3,7 Juta ton, Bulog: Yang Rusak Kecil

Sudaryono juga tidak menutup kemungkinan ekspor ke negara lain jika memang mendapatkan restu dari Presiden Prabowo Subianto. 

Terkait dengan ekspor, Indonesia juga tengah membahas skema khusus agar bisa memberikan sebagian CBP untuk aksi kemanusiaan di beberapa negara konflik. 

"Skema yang lagi dibahas juga adalah bagaimana kita dengan surplus beras ini bisa hadir untuk misi-misi kemanusiaan, apakah di Afrika, apakah di Palestina, dan seterusnya," tambah Sudaryono. 

Sebelumnya, Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menilai situasi saat ini masih belum mendukung Indonesia untuk ekspor beras. 

Khudori menuturkan, Indonesia dalam 3-4 bulan ini memang mengalami surplus beras. Kendati begitu, surplus itu terjadi karena Maret-April 2025 merupakan musim panen raya. 

Dia memperkirakan produksi beras pada Juli dan seterusnya akan melandai, dan bahkan produksi biasanya rendah pada 3 bulan terakhir jelang pergantian tahun. 

“Surplus saat ini itu penting untuk menutup kebutuhan pada saat produksi rendah,” ujarnya pada Kontan.co.id, Kamis (24/4). 

Lebih lanjut, Khudori menyebut bahwa surplus atau tidak, harus dihitung selama setahun penuh. 

Baca Juga: Bulog Telah Serap 2,1 Juta Ton Beras Petani

Dia mengatakan, produksi beras tahun ini memang diperkirakan lebih baik dari tahun lalu, mengingat pada 2024, Indonesia mengalami defisit. Rendahnya produksi pada 2024, kata dia, terjadi lantaran pada 4 bulan pertama, Indonesia dilanda fenomena cuaca El-Nino. 

Sementara itu, lanjut Khudori, cuaca tahun ini dipastikan normal dan semua sumber daya seperti sumber daya manusia (SDM) dan anggaran difokuskan ke penanaman padi sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dalam negeri. 

Namun demikian, Khudori belum dapat memastikan apakah produksi beras tahun ini dapat menyamai produksi 2018 yang mencapai 33,94 juta ton. 

“Dugaan saya sulit. Tahun lalu produksi beras hanya 30,62 juta ton, sementara konsumsi 30,91 juta ton,” pungkasnya. 

Selanjutnya: Catat Rute Ganjil Genap Jakarta Timur, Simak Biar Terhindar Tilang!

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 16 Mei 2025 Rejeki & Karier Scorpio Alami Kerugian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×