kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Buka Peluang Inflasi 2022 Mendekati Batas Atas Kisaran Sasaran


Selasa, 26 April 2022 / 19:39 WIB
Pemerintah Buka Peluang Inflasi 2022 Mendekati Batas Atas Kisaran Sasaran
ILUSTRASI. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir (kiri). Pemerintah Buka Peluang Inflasi 2022 Mendekati Batas Atas Kisaran Sasaran.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian masih optimistis tingkat inflasi dalam negeri akan berada di dalam kisaran sasaran 2% year on year (yoy) hingga 4% yoy. Namun, dengan kondisi terkini, pemerintah melihat inflasi akan berada di batas atas kisaran sasaran tersebut. 

“Untuk sementara proyeksi inflasi kami masih dalam kisaran sasaran, tapi mendekati batas atas (kisaran sasaran),” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir kepada Kontan.co.id, Selasa (26/4). 

Iskandar menyebut, peningkatan inflasi pada tahun ini didorong oleh peningkatan harga pangan bergejolak (volatile food) dan peningkatan kelompok transportasi seiring dengan pelonggaran mobilitas yang dilakukan oleh pemerintah. 

Baca Juga: Ekonom Bank Danamon Prediksi Inflasi pada 2022 Berpeluang Melejit di Atas Target BI

Nah, untuk menjaga inflasi berada di kisaran sasaran, Iskandar menyebut ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah.

Pertama, menjaga ketersediaan pasokan yang cukup baik itu menjelang hari raya Idul Fitri maupun setelahnya bahkan hingga akhir tahun. “Ini dengan bekerja sama dengan daerah produsen hingga melakukan impor bila barang memang tidak tersedia di dalam negeri,” kata Iskandar. 

Kedua, menjamin kelancaran distribusi barang antara lain dengan subsidi ongkos angkut.

Ketiga, keterjangkauan harga antara lain dengan operasi pasar dan meningkatkan peran Perum Bulog. 

Baca Juga: Net Buy Asing Tembus Rp 19,42 Triliun, Ini Saham yang Banyak Diborong, Selasa (26/4)

Keempat, meningkatkan komunikasi untuk menghindari konsumsi yang berlebihan dan penimbunan barang dengan bekerja sama dengan satgas pangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×