kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pemerintah bisa hemat bunga utang minimal Rp 2T


Selasa, 26 Desember 2017 / 16:50 WIB
Pemerintah bisa hemat bunga utang minimal Rp 2T


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings (Fitch) menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari BBB- dengan outlook positif menjadi BBB dengan outlook stabil pada 20 Desember 2017. Kenaikan itu menyusul kenaikan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi (investment grade) oleh Standard and Poor's (S&P) akhir Mei lalu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman mengatakan, kenaikan peringkat satu note oleh Fitch tersebut memberikan soliditas terhadap Indonesia. Menurutnya, kenaikan itu menandakan Fitch yang merefleksikan persepsi investor, menghargai upaya Indonesia dalam menjaga stabilitas makro, fiskal, maupun sektor riil.

"Hal itu akan mendorong rendahnya biaya yang kita keluarkan atau cost of fund. Itu jadi modal yang bagus untuk hadapi 2018, khususnya strategi pembiayaan," kata Luky belum lama ini.

Untuk diketahui, dengan defisit anggaran sebesar Rp 325,9 triliun atau 2,19% dari produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dari target dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 397,24 triliun atau 2,92% dari PDB. Namun, beban utang yang harus dibayar pemerintah dalam APBN 2018 sebesar Rp 247,6 triliun, lebih tinggi dari target dalam APBN-P 2017 yang sebesar Rp 218 triliun.

Berkurangnya cost of fund, sebenarnya telah terjadi pasca kenaikan peringkat menjadi investment grade oleh S&P akhir Mei 2017. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, sejak saat itu, imbal hasil surat utang pemerintah bertenor 10 tahun turun cukup signifikan 156,3 basis points (bps).

Sementara itu, secara spesifik perbaikan peringkat dari Fitch dalam beberapa hari telah menurunkan imbal hasil lebih dari 10 bps. Ia memproyeksi, "Dalam tiga bulan kedepan yield obligasi pemerintah akan turun hingga 25-50 bps," kata Bhima kepada KONTAN.

Bhima juga memperkirakan, akibat sentimen positif masuknya modal asing bisa membuat kurs bergerak di kisaran Rp 13.500-Rp 13.600 per dollar Amerika Serikat (AS) di tiga bulan ke depan, meskipun tekanan eksternal cukup besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga pernah mengatakan, sejak akhir Mei lalu hingga pertengahan Juni 2017, imbal hasil seluruh SBN seri benchmark menurun, dengan rata-rata 2-4 bps. Tak hanya itu, pasca kenaikan itu pula, kurs rupiah tercatat menguat 31 poin ke level Rp 13.425 per dollar Amerika Serikat (AS).

Ia menyebut, penurunan imbal hasil sebesar 5 bps bisa menghemat beban utang hingga Rp 500 miliar. Penguatan rupiah sebesar 100 bps juga bisa menghemat beban utang hingga Rp 325 miliar.

Di awal September 2017, Sri Mulyani kembali menyebut bahwa ada penghematan beban bunga utang hingga Rp 6 triliun akibat peringkat investment grade dari Fitch, Moody's, dan S&P, lantaran yang telah membuat imbal hasil SUN menjadi semakin rendah.

"Untuk investor domestik kami dapat (berhemat) Rp 2,7 triliun per tahun. Kalau SBN valas (turun) 20 bps maka sekitar US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun," kata Sri Mulyani saat itu.

Dengan perkiraan penurunan imbal hasil SBN oleh Bhima dan penghematan setiap penurunan imbal hasil oleh Sri Mulyani, hitungan KONTAN, pemerintah bisa menghemat beban utang minimal Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun dalam tiga bulan ke depan. Angka itu belum mempertimbangkan penghematan dari potensi penguatan rupiah.

Meski begitu, Bhima memperkirakan Moody's yang biasanya memberikan penilaian di Januari dan S&P yang biasanya memberikan penilaian di Mei, masih akan konservatif untuk menentukan peringkat surat utang Indonesia setelah adanya perbaikan dari Fitch. Sebab, keduanya masih akan melihat kinerja penerimaan pajak dan defisit anggaran pemerintah akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×