Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pemeringkat Internasional Fitch Ratings menaikkan rating utang jangka panjang dalam mata uang asing dan lokal ke BBB dari BBB- dengan outlook Stable.
Menurut laporannya, kenaikan rating ini adalah lantaran adanya ketahanan Indonesia terhadap guncangan eksternal yang telah terus diperkuat dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, kebijakan makroekonomi secara konsisten diarahkan untuk menjaga stabilitas.
Chief Economist PT Bank Mandiri (persero) Tbk Anton Gunawan mengatakan dengan adanya kenaikan rating ini, pemerintah harus memperhatikan beberapa hal. Yang paling penting adalah pemerintah bisa jaga stabilitas ekonomi dan menjaga defisit dalam APBN yang menjadi perhatian investor.
“Mau tidak mau untuk sovereign rating, pemeringkat melihat kemampuan bayar, tax reform jadi bagian penting, supaya revenue stream pemerintah baik,” kata Anton di kantornya, Kamis (21/12).
Dalam laporannya, Fitch menyoroti asupan penerimaan pemerintah yang rendah. Indonesia pun berada di empat negara yang memiliki pendapatan pemerintah paling rendah dari persentase PDB.
Hal ini menghambat pembiayaan langsung pemerintah untuk proyek infrastruktur dan meningkatkan ketergantungan pada badan usaha milik negara (BUMN) untuk mengatasi defisit infrastruktur yang besar.
Adapun menurut Anton, pendalaman bond market menjadi hal yang krusial meskipun apa yang dilakukan pemerintah saat ini sudah cukup bagus, yakni menarik agar investor mau investasi di obligasi pemerintah.
“Dan yang paling penting pemerintah bisa menjaga inflasi. Tidak hanya rendah tetapi volatilitasnya juga dijaga. Ini membuat investor confidence untuk investor berinvestasi di tenor yang lebih panjang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News