Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menyusun strategi optimalisasi penerimaan negara, khususnya dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di tahun 2025.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan intensifikasi terhadap PNBP di kementerian/lembaga (K/L) yang berkaitan dengan layanan premium bagi kelompok menengah atas.
"Intensifikasi untuk beberapa PNBP K/L yang sifatnya layanan untuk premium yang sifatnya untuk menengah atas untuk sektor imigrasi, kepolisian, kita coba untuk mengintensifikasi untuk mendapatkan tambahan penerimaan," kata Anggito dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (13/3).
Baca Juga: 7 Tanda-Tanda yang Jelas Menunjukkan Seseorang Masuk Kelas Menengah Atas
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan melakukan intensifikasi PNBP SDA dari sektor batubara, nikel, timah, bauksit dan sawit untuk meningkatkan penerimaan PNBP di 2025.
Anggito menyebut, intensifikasi PNBP SDA tersebut akan mencangkup perubahan tarif, layering maupun harga batubara acuan.
"Kita nanti akan segera menyampaikan perubahan kebijakan tarif dan layering maupun harga batubara acuan," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga akhir Februari 2025 hanya mencapai Rp 76,4 triliun atau 14,9% dari target APBN 2025.
Baca Juga: Batas Gaji Minimum Agar Masuk dalam Kategori Kelas Menengah Atas di 2025
Sayangnya, realisasi tersebut mengalami penurunan 4,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 80 triliun.
Selanjutnya: 9 Perlengkapan Motor yang Perlu Dibawa Saat Perjalanan Mudik
Menarik Dibaca: Ada Fitur Baru, Begini Cara Menambahkan Lagu di Story WhatsApp
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News