kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Pemerintah, BI sambut rekomendasi baru JPMorgan


Senin, 16 Januari 2017 / 20:29 WIB
Pemerintah, BI sambut rekomendasi baru JPMorgan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah menyambut baik bank asal Amerika Serikat (AS) JPMorgan Chase Bank NA yang menaikkan rekomendasi aset portofolio Indonesia dari sebelumnya underweight menjadi neutral.

November lalu, JPMorgan menurunkan rekomendasi aset portfolio Indonesia dari overweight menjadi underweight lantaran kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump yang bisa berdampak pada perekonomian Indonesia.

Langkah JPMorgan tersebut berlanjut pada pemutusan hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan JPMorgan hingga merevisi peraturan menteri keuangan (PMK) yang mengatur tentang dealer utama perdagangan surat utang negara (SUN).

Terkait kenaikan peringkat tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut positif. Sayangnya ia masih enggan berkomentar banyak. "Bagus," katanya singkat usai konferensi pers terkait Panitia Seleksi (Pansel) Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kantornya, Senin (16/1).

Begitu juga dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. "Ya bagus lah," kata Darmin.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, kenaikan peringkat tersebut sesuai dengan kondisi perekonomian domestik pada tahun lalu yang menjadi tahun konsolidasi baik fiskal, perbankan, maupun korporasi.

Menurut Agus, indikator ekonomi Indonesia pada tahun lalu menujukkan perbaikan, mulai dari inflasi, defisit transaksi berjalan, cadangan devisa hingga nilai tukar rupiah.

"Kalau di 2017 kita paham bahwa periode ini kita sebut sbeagai periode pemulihan. 2017 ini kita harapkan adalah kondisi pemulihan sehingga pertumbuhan ekonomi kami harapkan 5%-5,4%," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×