kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,45   -20,04   -2.17%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah berpotensi memperlebar defisit APBN 2020 menjadi 6,34% dari PDB


Rabu, 03 Juni 2020 / 09:26 WIB
Pemerintah berpotensi memperlebar defisit APBN 2020 menjadi 6,34% dari PDB
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Untuk mengatasai dampak pandemi virus corona (COVID-19), Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penataan dan Penyed


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

Penerimaan perpajakan di tahun ini menurun karena dampak pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari 2,3% dan turunnya pajak penghasilan (PPh) migas, karena harga minyak mentah yang turun dari US$ 38 per barel menjadi US$ 33 per barel.

Adapun proyeksi PNBP yang lebih rendah, terutama PNBP migas, karena harga minyak turun dari US$ 38 per barel menjadi US$ 33 per barel, lifting minyak yang turun dari 735.000 barel per hari menjadi 705.000 barel per hari, serta lifting gas yang turun dari 1.064 juta barel per hari menjadi 992.000 barel per hari.

Dari sisi belanja negara, berdasarkan outlook terbaru pemerintah mematok belanja negara di tahun ini sebesar Rp 2.738,4 triliun atau meningkat Rp 124,5 triliun dibandingkan dengan ketentuan dalam Perpres 54/2020 yang senilai Rp 2.613,8 triliun.

Baca Juga: Defisit APBN melebar, DPR minta pemerintah menjaga kredibilitas

Lalu, porsi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) diperkirakan sebesar Rp 786,5 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp 1.189,5 triliun. Pembayaran bunga utang juga meningkat Rp 3,6 triliun menjadi Rp 338,8 triliun, karena mengakomodasi tambahan pembiayaan yang disebabkan oleh pelebaran defisit.

Untuk porsi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mengalami penurunan tipis dari ketentuan Perpres 54/2020 sebesar Rp 762,7 triliun menjadi Rp 762,3 triliun. Dengan defisit APBN yang melebar, maka defisit keseimbangan primer juga mengalami peningkatan menjadi Rp 700,4 triliun di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×