kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,46   7,13   0.79%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah berkomitmen sejahterakan Papua dan Papua Barat melalui green investment


Jumat, 28 Februari 2020 / 10:54 WIB
Pemerintah berkomitmen sejahterakan Papua dan Papua Barat melalui green investment
ILUSTRASI. Luhut Binsar Pandjaitan.ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SORONG. Pemerintah berkomitmen menyejahterakan masyarakat kawasan Papua dan Papua Barat melalui investasi hijau atau green investment. Diantaranya dengan pengembangan komoditas unggulan berupa kopi, kakao, pala, serta rumput laut di kawasan Papua dan Papua Barat. 

"Kami bersepakat bahwa semua ini untuk kesejahteraan rakyat Papua, sehingga Papua tetap menjadi gudang karbon yang bisa membantu dunia. Nanti rakyat Papua di Mamberamo, Arfak, dan Raja Ampat akan memberi nilai tambah dengan melakukan restorasi studi lingkungan di tempat masing-masing," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (27/2).

Baca Juga: Menkop UKM akan konsolidasikan petani komoditas unggulan di Papua melalui koperasi

Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, pihaknya siap memfasilitasi serta mengintervensi pengembangan dari berbagai komoditas unggulan. Namun, tak hanya itu, Syahrul bilang, ke depannya komoditas jagung serta sagu juga akan menjadi fokus dari Kementerian Pertanian.

Untuk melancarkan rencana ini, Syahrul sudah membentuk tim khusus untuk menangani keberlanjutan dari investasi ini. Menurutnya, kerja sama dengan kementerian lain dapat sangat menentukan masa depan dari investasi hijau di Papua dan Papua Barat.

"Saya siap memberikan dukungan kepada Menko Maritim dan Investasi bersama dengan Gubernur Papua dan Papua Barat dalam rangka memfasilitasi dan mengintervensi komoditas unggulan. Prinsipnya Papua sangat strategis dan menjanjikan, untuk itu intervensi secara berdampingan sangat menentukan,” papar Syahrul.

Senada dengan Luhut dan Syahrul, Menkop UKM Teten Masduki juga menyimpan harapan besar pada pelaksanaan investasi hijau ini. Menurutnya, pelaksanaan investasi hijau akan memberikan kesempatan pada masyarakat lokal untuk dapat menikmati secara langsung hasil dari investasi ini.

Baca Juga: Luhut tidak ingin ada pengembangan perkebunan sawit di wilayah Papua

Terlebih, Teten menilai kekayaan serta keanekaragaman hayati di Papua sangatlah mahal, serta mampu menyejahterakan seluruh masyarakat Papua apabila dapat dikelola dengan baik.

"Green investment ini sangat relevan untuk Papua, karena akan melibatkan dan memberi banyak kesempatan kepada masyarakat Papua untuk ikut menikmati hasilnya. Papua dengan value based commodity-nya bisa dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi dan dibutuhkan oleh konsumen di dunia yang lebih memperhatikan kesehatan. Hampir semua pelakunya adalah masyarakat Papua, saya kira akan berdampak sangat positif untuk kesejahteraan Papua," tambah Teten.

Sementara, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mamaparkan bahwa saat ini pemerintah melalui green investment akan berfokus pada investasi menengah ke bawah. Harapannya, dengan pola investasi yang ramah lingkungan ini akan memberikan hasil yang baik terhadap seluruh masyarakat di Papua.

Kemudian, hasil dari investasi hijau ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua, serta memberikan akses kepada masyarakat setempat untuk dapat menguasai investasi di daerahnya sendiri.

Baca Juga: Investasi UMKM di Papua nantinya bisa dalam bentuk investasi hijau

"Jadi kami sekarang di investasi itu tidak hanya bicara investasi yang triliunan, ratusan triliun, puluhan triliun. Kami ingin arah kebijakan untuk investasi di Papua dan Papua Barat lebih kepada investasi hijau yang menerapkan pola ramah lingkungan, fokus kita di sektor-sektor yang sudah menjadi komoditas turun-temurun," kata Bahlil.

Wamenparekraf Angela Tanosoedibjo juga mengatakan bahwa Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu destinasi ekowisata terbaik di dunia. Menurutnya, apabila kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, serta seluruh stakeholder terkait dapat dilakukan dengan baik, maka ekowisata di Papua akan menjadi nilai penting bagi masyarakat setempat.

"Sebagai rumah dari setengah biodiversitas negeri, pengembangan ekowisata di Papua dan Papua Barat dapat membawa dampak positif, diantaranya peningkatan kehidupan masyarakat setempat, serta melahirkan wirausaha-wirausaha baru," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×