kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Pemerintah beri deadline harga Inalum Oktober 2013


Selasa, 10 September 2013 / 15:22 WIB
Pemerintah beri deadline harga Inalum Oktober 2013
ILUSTRASI. Kontan - Valbury Future Kilas Online


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Rencana pemerintah Indonesia menguasai 100% saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) masih belum menemui titik terang.

Hingga saat ini, belum ada kesepakatan harga antara pemerintah dengan konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA).

Jika hingga 31 Oktober masih belum ada kesepakatan mengenai pembelian 58,87% saham milik NAA maka pemerintah akan membawa masalah ini ke pengadilan arbitrase.

"Tetapi saat itu saham Inalum tetap 100% jadi milik Indonesia," jelas Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto di Jakarta, Selasa (10/9).

Hal itu, mengingat yang diputuskan dalam pengadilan arbitrase adalah masalah outstanding kekurangan pembayaran saja.

Selama ini, memang ada perbedaan nilai buku dari kedua negara tersebut. Namun, pemerintah pun harus berpikir keras, sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah saat ini maka dapat mempengaruhi pengambilalihan Inalum kali ini. "Kalau kewajiban dalam dollar tapi APBN-nya dalam rupiah, ya jadi terpengaruh," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah memang telah menganggarkan pengambilalihan Inalum sebesar Rp 7 triliun. Setelah 100% menjadi milik Indonesia, Inalum akan menjadi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×