Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah menyiapkan tim untuk mengevaluasi simpang perlintasan kereta api dibeberapa titik.
Terbentuknya tim ini sebagai buntut atas terjadinya tabrakan truk tangki milik Pertamina dengan Kereta Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang di Bintaro, Senin (9/12) lalu.
Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan, sudah menurunkan tim bekerja dilapangan mengevaluasi simpang-simpang perlintasan yang rawan kecelakaan di Jakarta.
"Kami akan lihat urgensinya dan dititik-titik mana yang harus ditanggulangi," ujar Bambang, Rabu (11/12).
Bambang menyatakan, audit ini akan dilakukan terutama untuk jalur kereta di sisi barat seperti Serpong dan Tangerang.
Pasalnya, untuk sisi timur perlintasan, rencananya akan dibuat jalur kereta lingkar layang (Loop Line) tahun depan, sehingga untuk sisi timur tak ada lagi perlintasan sebidang nantinya.
Tim yang akan bekerja ini terdiri dari berbagai unsur mulai dari Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Lebih jauh, Bambang bilang, Pemprov DKI sudah setuju untuk membangun 10-12 underpass atau fly over diperlintasan kereta api ini. Jumlah ini belum termasuk yang akan dibangun oleh Kementerian PU.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Evert Ernest Mangindaan menyatakan tahun dpn underpass dan fly over diperlintasan itu sudah harus dibangun.
Ia bilang, tidak menutup kemungkinan pemerintah juga akan mengucurkan dana dari APBN jika dianggap sangat mendesak pembangunannya.
Selain itu, untuk beberapa titik perlintasan yang termasuk jalan nasional, Mangindaan mengaku telah berbicara dengan Menteri PU, Djoko Kirmanto mengenai rencana menghindari perlintasan sebidang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News